REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang, Sumatra Barat, Mahyeldi Asharullah meminta warga untuk menjaga toleransi antarumat beragama menjelang hari Raya Natal dan momentum Tahun Baru. "Kami telah mengeluarkan surat edaran salah satunya tidak ada pemaksaan pemakaian atribut Natal kepada Muslim," kata dia, di Padang, Sabtu (23/12).
Misalnya aturan perusahaan yang memasangkan atribut atau pakaian Natal kepada pegawai yang Muslim, hal ini menyalahi aturan. Dia mengatakan, sebaiknya perusahaan tidak membiarkan pegawai untuk tetap menggunakan atribut sesuai agamanya, dan menyesuaikan dengan yang merayakannya.
Hal ini kata dia akan meningkatkan rasa saling menghargai dan toleransi antarumat beragama. Mengingat di Padang memiliki beragam etnis dan beragam budaya toleransi tersebut harus dijaga. "Imbauan lain yakni menjaga keamanan dari konflik seperti tawuran dan tindakan menyimpang lainnya," ujar Mahyeldi.
Mengingat juga ada masa libur yang cukup panjang, diharapkan warga dapat menjaga kondusif keamanan di sekitar tempat tinggal. Dalam hal ini juga warga wajib berkoordinasi dengan pihak keamanan bila ada sesuatu yang mencurigakan. Kemudian umat beragama lain yang tidak merayakan Natal, dia mengatakan, agar toleransi dan menjaga suasana kondusif saat umat Nasrani melaksanakan ibadahnya.
"Terkait keamanan kami telah melaksanakan rapat gabungan, nantinya ada ratusan personel kepolisian dan TNI siap siaga di beberapa lokasi gereja tempat pelaksanaan Natal," kata dia.
Berkaitan Tahun Baru, pihaknya meminta warga Muslim meramaikan masjid pada tanggal 31 Desember 2017 dan tidak menyarankan mengunjungi tempat hiburan saat malam pergantian tahun Masehi. Bagi umat Muslim, menurutnya, telah melewati Tahun Baru, untuk pergantian tahun Masehi ini menjadi momentum evaluasi perbaikan kinerja dan ibadah di masa lalu dan depan.