Valverde: Barca Bukan Favorit El Clasico

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Pelatih Barcelona Ernesto Valverde's tidak percaya timnya menjadi favorit untuk memenangi El Clasico meski sedang memimpin La Liga. Barcelona akan melawat ke markas Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (23/12).

Blaugrana sekarang ini memimpin klasemen sementara dengan keunggulan enam angka dari Atletico Madrid di peringkat kedua. Raksasa Katalunya juga unggul 11 poin dari Madrid yang berada di posisi ketiga.

"Kami bukan favorit. Dalam pertandingan ini, tabel liga tidak menentukan,” kata Valverde pada konferensi pers sebelum pertandingan, dilansir dari Football Espana, Sabtu.

Juara Spanyol, Eropa, dan dunia memiliki satu petandingan lebih sedikit daripada Barcelona. Namun, kekalahan di depan pendukung sendiri bisa membuat Los Blancos keluar dari perburuan gelar musim ini.

Namun, Valverde tidak sepakat dengan anggapan tersebut. “Tapi, bahkan jika kami menang dan memperpanjang jarak dengan Madrid menjadi 14 poin, mereka masih akan berada dalam perburuan gelar. Jalan yang panjang,” ujar dia.

Dia menyatakan kedua tim memiliki pemain luar biasa yang bisa menentukan arah permainan. Barcelona memiliki Lionel Messi sedangkan Madrid diperkuat Cristiano Ronaldo.

"Real Madrid adalah tim yang sangat kuat sekarang ini. Kami harus waspada sepanjang pertandingan dan siap menghadapi skenario apapun. Ini adalah tantangan besar bagi kami,” kata Valverde.

Infografis Real Madrid versus Barcelona.

Valverde menuturkan duel el clasico merupakan pertandingan besar. Barcelona yang belum menelan kekalahan musim ini tentu ingin kehilangan tiga angka di markas musuh bebuyutannya.

“Kami ingin melanjutkan catatan tidak terkalahkan musim ini dengan memainkan permainan yang bagus sesuai dengan gaya sepakbola kami,” kata Valverde.

Valverde mengatakan pertandingan kontra Madrid tidak hanya ditentukan oleh tim mana yang paling banyak memegang bola. Dia menerangkan penguasaan bola memang penting dalam sebuah pertandingan namun Los Blancos memiliki serangan balik yang berbahaya.

“Kami harus tahu bagaimana cara mengatasinya,” kata dia.