REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Pelatih Manchester City Josep Guardiola meminta wasit untuk lebih memberikan perlindungan kepada pemain dari tekel yang berpotensi membuat cedera. Bagi Guardiola, melindungi pemain dari tekel keras merupakan persoalan yang harus lebih diprioritaskan daripada memerangi diving.
Mantan pelatih Barcelona ini menyambut baik pengenalan hukuman retrospektif Liga Primer untuk mengatasi persoalan diving atau menjatuhkan diri seolah menerima pelanggaran. "Semua orang bersuara tentang diving. Jika mereka ingin menghukum pemain yang melakukan diving, tidak apa-apa. Tapi, hal utama yang harus dilakukan wasit adalah melindungi para pemain,” kata dia dilansir dari Sky Sports, Sabtu (23/12).
Guardiola mengatakan Kevin De Bruyne dan Raheem Sterling beruntung lolos dari cedera setelah mendapat tekel keras dari dua pemain Tottenham Hotspur, Harry Kane dan Dele Alli, pada duel Liga Primer pekan lalu.
Pria yang akrab disapa Pep ini mengatakan dia tidak percaya para pemain, sepertihalnya Kane dan Alli, bisa melukai orang lain. Dalam sepak bola agresif, ketika semua tim ingin menang dan mengerahkan kemampuan terbaik, potensi pemain cedera selalu lebih besar.
Karena itu, wasit harus bertindak tegas. “Sangat tidak mungkin untuk berpikir seperti itu. Tapi, dalam sepak bola yang cepat dan agresif, wasit harus mengikuti peraturan,” kata dia.
Dia mengatakan hal terpenting dalam pertandingan, yakni melindungi para pemain. “Jika itu adalah pelanggaran maka harus dihukum. Percayalah, terutama dengan Kevin, dia bisa saja absen untuk waktu yang lama,” kata Pep.
Guardiola menegaskan dia tidak hanya berbicara tentang pemainnya. Pada pertandingan itu, dia juga menyadari bek City Nicolas Otamendi menendang wajah Kane.
"Kami beruntung melawan Tottenham, dan Otamendi mengangkat kakinya terlalu tinggi ketika berduel dengan Kane. Jadi, wasit harus melindungi Kane,” kata dia.