REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Harian Panitia Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-27 Sumatra Utara (Sumut), Ivan Iskandar Batubara menyatakan apresiasi kepada tujuh kepala daerah yang terus berlomba dengan waktu menyiapkan sarana dan prasarana MTQN.
Hal tersebut disampaikan Ivan usai bertemu Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) HM Zainul Majdi yang akrab disapa Tuang Guru Bajang (TBG) di Jakarta, Kamis (21/12) malam WIB. Pertemuan tersebut dalam rangka menggali berbagai informasi dari TBG selaku gubernur yang dinilai sukses menggelar MTQN ke 26 tahun 2017.
Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah panitia MTQN Sumut, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Shakira Zandi, Direktur Eksekutif Kadin Sumut Hendra Utama, dan pengurus lainnya.
“Pemprov Sumut dan jajaran SKPD terus melakukan percepatan untuk menyiapkan semua kebutuhan MTQ Nasional. Kita lihat terus berpacu dengan waktu meyiapkan semua kebutuhan. Ini layak kita apresiasi,” ujar Ivan dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Sabtu (23/12).
Saat ini, proses persiapan MTQN Sumut telah sampai pada tahap pembuatan design mimbar. Kemudian dilanjutkan pembuatan mimbar di tujuh titik, yaitu Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Asahan, Binjai, dan Langkat.
“Desain mimbar hampir rampung. Selanjutnya pembuatan mimbar. Ini terus kita kejar. Pembuatan mimbar kita targetkan akan tuntas pada awal April 2018. Paling lama dua bulan sebelum jadwal penyelenggaraan September atau paling lama Oktober 2018 nanti,” ujar ketua Kadin Sumut itu.
Ivan juga mengimbau anggota Kadin di tujuh kabupaten/kota untuk bersinergi dengan panitia setempat dalam percepatan penyiapan berbagai kebutuhan MTQN ke 27 di Sumut. “Pengusaha kita harapkan ambil peran. Bantu apa yang bisa dibantu di daerahnya masing-masing. Kita punya tanggungjawab yang sama menyukseskan MTQ Nasional di Sumut, kampung kita sendiri,” kata Ivan.
Sementara Gubernur NTB HM Zainul Majdi berpesan kepada panitia pelaksana MTQN ke-27 Sumut untuk menguatkan sinergitas dengan kepala daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan.
“Lokasi yang terpisah-pisah membutuhkan penanganan yang serius. Panitia harus sigap menyiapkan semua kebutuhan qori dan qoriah yang akan datang dari seluruh wilayah di Indonesia. Jangan sampai meninggalkan kesan tidak baik karena persiapannya tidak matang,” pesan Zainul.