Sabtu 23 Dec 2017 22:48 WIB

Libur Panjang, Penumpang KA Tujuan Kertapati Meningkat

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah penumpang kereta api (KA) di Stasiun Tanjungkarang tujuan Kertapati, Palembang, mengalami peningkatan pada Sabtu (23/12). Tiket KA keberangkatan Sabtu pagi hingga Ahad malam ludes terjual.

PT KAI terpaksa menambah gerbong tambahan untuk mengatasi lonjakan penumpang saat musim liburan panjang akhir tahun. Penumpang yang berangkat dari Stasiun KA Tanjungjarang di Jalan Kotaraja, Bandar Lampung, untuk KA Ekonomi Rajabasa II berangkat pagi dan KA Bisnis dan Eksekutif Limeks Sriwijaya pada malam hari, semua kursi sudah ludes terjual. Para penumpang KA yang tidak kebagian tiket di loket penjualan stasiun terpaksa menunggu keberangkatan malam hari atau besok paginya.

"Saya tidak dapat tiket lagi setelah tiba di stasiun dari Pelabuhan Bakauheni. Terpaksa menunggu besok pagi lagi," kata Hadi, warga Jakarta yang pulang berlibur di Palembang.

Peminat KA ekonomi selalu membeludak pada hari-hari biasa, apalagi pada musim liburan sekolah yang panjang akhir tahun. "Naik kereta ekonomi lebih murah dan fasilitasnya AC dan nyaman. Lumayan bisa berhemat ongkos daripada kereta malam," ujar Hadi.

Kepala Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Franoto Wibowo, menyatakan, KAI menambah satu gerbong KA Rajabasa Ekonomi dari Stasiun Tanjungkarang menuju Kertapati. KA tambahan tersebut beroperasi sejak 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018.

Untuk mengatasi lonjakan penumpang KA pada akhir tahun 2017 dan tahun baru 2018, KAI juga menambah satu gerbong KA Sriwijaya yang berangkat malam hari pada kelas bisnis dan eksekutif.

Untuk KA Limeks Sriwijaya, tiket sudah habis dipesan calon penumpang sampai 24 Desember 2017. Pada 25 Desember 2017 KAI akan menambah jumlah tempat duduk lagi mulai 25 Desember 2017 hingga 4 Januari 2018.

Mengenai lonjakan penumpang pada akhir tahun ini, Franoto mengatakan, terjadi okupansi tempat duduk per harinya sebanyak 11 persen dibandingkan masa yang sama tahun sebelumnya. "Kalau akhir tahun 2017 terpenuhi 3.596 tempat duduk, tahun lalu hanya 3.216 tempat duduk."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement