REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Belanda, Pete Hoekstra membantah pernah membuat komentar mengenai kelompok Islam radikal yang membahayakan. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa tidak ada wilayah maupun daerah yang kini aman karena kekerasan dan tindakan kriminal lainnya di Negeri Kincir Angin tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Hoesktra dikonfirmasi mengenai hal itu oleh seorang jurnalis bernama Wouter Zwart. Namun, ia membantah pernah membuat pernyataan bahwa kelompok radikal Islam telah membahayakan dan membuat Belanda tidak aman.
"Saya tidak pernah membuat pernyataan itu, termasuk apa yang Anda katakan bahwa mobil-mobil politisi dibakar di Belanda," ujar Hoekstra dilansir The Independent, Sabtu (23/12).
Hoekstra juga mengatakan bahwa kabar yang beredar adalah sebuah berita palsu. Namun, jurnalis Zwart memperlihatkan video klip yang menunjukkan bahwa duta besar AS itu benar-benar pernah membuat pernyataan mengenai kelompok radikal Islam yang membahayakan Belanda.
"Gerakan Islam sekarang telah sampai pada titik, di mana mereka telah membuat kekacuan di Eropa, seperti di Belanda, mobil-mobil dibakar, termasuk milik politisi, dan bisa saya katakan tak ada lagi area yang aman di negara itu," ungkap Hoekstra dalam video klip yang diperlihatkan Zwart tersebut.
Hoesktra membuat komentar mengenai ekstremisme Islam dalam sebuah konferensi yang disponsori David Horowitz Freedom Center, sebuah kelompok yang menjadi tuan rumah pemimpin sayap kanan Belanda, Geert Wilders. Konferensi tersebut berlangsung pada 2015 lalu.