REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengenang almarhum Sjahruddin Rasul sebagai sosok yang sederhana, ulet dan jujur. Sjahruddin yang merupakan mantan Wakil Ketua KPK periode pertama meninggal dunia pada Sabtu (23/12) di RS Islam Jakarta, karena sakit.
"Akibat kesederhaan beliau, pernah pergi beri ceramah beliau menolak dijemput panitia, dia naik taksi. Sampai di Universitas karena sederhana ditolak satpam. Setelah jelas dia narasumber dan komisoner baru boleh masuk," kata Syarif di Jakarta, Sabtu.
Sjahruddin Rasul merupakan mantan Wakil Ketua KPK periode pertama atau pada rentang waktu 2003 hingga 2007. Almarhum memimpin komisi anti rasuah itu bersama dengan Taufiequrachman Ruki, Erry Riyana Hardjapamekas, Tumpak Hatorangan Panggabean dan Amien Sunaryadi.
"Saya ketemu Pak Panggabean. Beliau dibisiki bahwa almarhum pernah berkata seandainya dalam 6 bulan tidak ada kasus yang dimulai jadi kasus KPK, saya mau mengundurkan diri saja," ujarnya.
Bahkan, kata Syarif, almarhum sempat tidak mau menerima gaji saat setahun pertama dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua KPK. "Banyak cerita lain, termasuk beliau hampir setahun pertama tidak mau menerima gaji," ucap Syarif.
Sjahruddin dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata karena almarhum sebelumnya pernah mendapat gelar Bintang Mahaputra Utama. Adapun prosesi pemakaman dilakukan pada hari Sabtu sekitar pukul 15.20 WIB dengan inspektur upacara Laode M. Syarif.
"Ini bisa jadi teladan bangsa, beliau berhak dimakamkan di tempat ini," kata Syarif.