Ahad 24 Dec 2017 12:19 WIB

Gus Sholah: Dzikir Nasional Perlu Diperluas ke Kota Besar Lain

Rep: Fuji E Permana/ Red: Budi Raharjo
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seperti tahun-tahun lalu, Republika kembali menggelar Dzikir Nazional bertepatan dengan malam pergantian tahun. Untuk Dzikir Nasional Republika ke-16 ini, diambil tema Menguatkan Ukhuwah Menguatkan Bangsa.

Dzikir Nasional akan digelar di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta. "Kita bersyukur bahwa tahun ini adalah tahun ke-16 dari kegiatan zikir tahunan yang diadakan Republika," ujar KH Salahuddin Wahid kepada Republika.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, ini mengatakan, Dzikir Nasional yang diselenggarakan Republika merupakan sebuah kegiatan yang positif. Sebab, memperingati malam pergantian tahun jauh lebih baik kalau dilakukan di masjid. "Daripada berhura-hura di jalan, di masjid bisa melakukan zikir, riyadhoh dan muhasabah. Untuk melihat apa yang terjadi setahun terakhir," ujarnya.

Melalui zikir, riyadhoh dan muhasabah, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini mengatakan, pergantian tahun bisa jadi ajang untuk menatap masa depan. Ia juga menekankan pentingnya ukhuwah. Ada beberapa Ukhuwah, di antaranya ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniah.

Menurut Ulama yang akrab disapa Gus Sholah ini, ketiga ukhuwah tersebut tidak bisa diambil satu per satu. Justru ketiganya harus dijadikan satu sebagai sebuah persatuan. "Ukhuwah Islamiyah adalah pangkalnya. Kalau ukhuwah Islamiyah terganggu, maka ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniah akan ikut terganggu," jelasnya.

KH Salahuddin juga berpesan, semoga semua bisa mempertahankan warisan para pendahulu, yakni bangsa Indonesia yang majemuk tapi bisa dirangkai dengan baik. Indonesia bisa dirangkai karena Islam. Oleh karena itu, Islamnya harus betul-betul Islam yang rahmatan lil alamin.

Di samping itu, Gus Sholah yang rencananya akan memberikan tausiyah di acara Dzikir Nasional menginginkan kegiatan Dzikir Nasional yang diselenggarakan Republika berlanjut setiap tahun. Bahkan, jika memungkinkan kegiatan Dzikir Nasional diselenggarakan di sejumlah kota-kota besar yang ada di Indonesia.

"Kita ingin kegiatan ini berlanjut terus setiap tahun, bahkan mungkin dilakukan di berbagai kota sehingga suasana yang seperti ini bisa diratakan ke kota-kota besar di berbagai pelosok daerah Indonesia," ujarnya. Dzikir Nasional rutin digelar Republika di malam pergantian tahun di Jakarta, Bandung, dan Yogya.

Sebagaimana diketahui, Kegiatan Dzikir Nasional merupakan rangkaian kegiatan Festival Republik yang digelar pada 29-31 Desember 2017 di Masjid At-Tin, TMII di Jakarta. Festival Republik mencakup acara bazaar, cerdas tangkas lima Pilar, talk show, donor darah, fun science, Republikustik dan door prize. Puncak Festival Republik adalah Dzikir Nasional di malam pergantian tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement