Senin 25 Dec 2017 00:03 WIB

Ombak Ganas, Wisatawan Jangan Renang di Pantai Gunung Kidul

Wisatawan menikmati wisata Pantai Drini, Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
Foto: Antara
Wisatawan menikmati wisata Pantai Drini, Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Tim Pencarian dan Penyelamatan Koordinator II Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau wisatawan mematuhi rambu dan peraturan bertanda bahaya di pantai.

"Hari ini, ada tiga wisatawan asal luar daerah terseret ganasnya ombak besar saat berwisata di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Tanjungsari. Beruntung semuanya selamat," kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto di Gunung Kidul, Ahad (24/12).

Ia mengatakan ketiga korban yang mengalami kecelakaan laut tersebut yakni atas nama Ahmad Fadil Salasa (35 tahun) warga Bekasi Jawa Barat, Farid Anas (40) warga Kali Bata Jakarta dan Aries Faisal (34) warga Kayu Agung Komiring Ilir Palembang.

Sekitar 09.00 WIB, rombongan berenang di komplek Pantai Drini sampai mereka asyik bermain hingga ke tengah laut. Tiba-tiba ada ombak besar yang menghempas dan menyeretnya ke dalam laut.

"Wisatawan ini tampaknya tidak menghiraukan imbauan untuk tidak berenang sehingga akhirnya terseret ombak laut," kata Surisdiyanto.

Tim SAR langsung bergerak cepat setelah mendapatkan laporan dari wisatawan lain yang tengah berada di lokasi kejadian. Tim SAR dengan mengerahkan delapan personel berhasil mengevakuasi korban menggunakan kapal.

Dua korban yang sempat banyak minum air laut dalam kondisi pingsan. Tim SAR melakukan pertolongan, korban diberikan oksigen untuk bantuan pernapasan sampai akhirnya korban kembali membaik.

"Yang dua mengalami shock, yang satu atas nama Farid mengalami pingsan. Korban tidak mengalami luka yang serius sehingga korban pun diperbolehkan pulang." katanya.

Koordintor SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Marjono mengatakan sudah sering mengimbau kepada wisatawan dan juga memasang rambu untuk tidak berenang. Namun wisatawan sering nekat.

"Kami berharap wisatawan mematuhi rambu yang ada," katanya.

Ia mengatakan selama libur natal dan tahun baru ia menerjunkan seluruh personel SAR untuk memantau kawasan pantai.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement