Ahad 24 Dec 2017 18:30 WIB

Kementan Tegaskan Produksi Pangan Aman

Red: Ratna Puspita
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono (kemeja putih) mengunjungi pabrik benih hortikultura PT East West Indonesia, di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Kamis (21/12).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono (kemeja putih) mengunjungi pabrik benih hortikultura PT East West Indonesia, di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Kamis (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan, produksi pangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dalam kondisi aman. Sebab, sejumlah daerah, termasuk Jawa Tengah, rutin panen sepanjang Desember.

Dirjen Hortikultura Kementan Spudnik Sujono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (24/12), mengatakan, seluruh direktur di lingkungan Ditjen Hortikultura Kementan telah diturunkan untuk meninjau kondisi pertanaman padi di seluruh Jateng sejak Senin (18/12). Ini guna mengecek situasi konkret di lapangan dan menepis isu impor beras lantaran pasokan beras medium berkurang.

Bahkan, Penanggung Jawab Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Wilayah Jawa Tengah itu menyatakan baru saja melakukan panen di hamparan lahan seluas 120 hektare di Desa Mangli, Kecamatan Randudongkal, Pemalang, Jateng, Sabtu (23/12). "Lihat lapangan, kami tidak perlu impor. Akan saya laporkan ke Pak Menteri dan Presiden, beras Jawa Tengah aman, tidak perlu impor," ujarnya.

Terkait dengan kenaikan harga beras, menurut dia, hal itu hanya situasi pasar karena pedagang yang menaikkan dengan alasan telah membeli dengan harga gabah kering giling (GKG) rata-rata Rp 5.500 dan kecenderungan jadi beras premium, bukan medium.