Ahad 24 Dec 2017 19:00 WIB

Arus Libur Natal Jalur Madiun-Surabaya Terpantau Padat

Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin (keempat kiri) didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman (kedua kiri), Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan (kedua kanan) melakukan inspeksi pengamanan di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/12). Pada Operasi Lilin Semeru 2017, Polda Jatim mengerahkan 21 ribu personel gabungan TNI, Polri dan Pemerintah untuk pengamanan sekitar 504 gereja yang ada di Jatim.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin (keempat kiri) didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman (kedua kiri), Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan (kedua kanan) melakukan inspeksi pengamanan di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/12). Pada Operasi Lilin Semeru 2017, Polda Jatim mengerahkan 21 ribu personel gabungan TNI, Polri dan Pemerintah untuk pengamanan sekitar 504 gereja yang ada di Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN — Arus mudik libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 yang melintas di jalur Madiun-Surabaya tepatnya di perbatasan Kabupaten Madiun dengan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Ahad (24/12) pagi hingga siang terpantau padat hingga terjadi kemacetan di sejumlah titik.

Kepadatan arus lalu lintas hingga terjadi antrean panjang kendaraan terjadi dari arah Surabaya menuju Madiun. Tepatnya di wilayah Kabupaten Nganjuk yang berbatasan dengan Saradan dan Caruban Kabupaten Madiun.

Pemudik dari Surabaya Iwan Kuriawan, mengatakan akibat padatnya kendaraan membuatnya hanya bisa melajukan kendaraannya dengan kecepatan 10 hingga 20 kilometer per jam saja. "Akibatnya Nganjuk-Caruban yang saat normal bisa ditempuh waktu setengah jam hingga satu jam, harus membutuhkan waktu hingga lebih dari dua jam," ujar Iwan.

Kendaraan pribadi roda empat terpantau mendominasi jalanan. Selain itu ada juga kendaraan roda, angkutan bus, dan truk. Sementara, guna memantau kemacetan di jalur Caruban-Saradan yang berbatasan dengan Nganjuk, Polres Madiun telah menyiagakan sebanyak 400 peronel gabungan. Ratusan personel tersebut juga mengaman 60 gereja yang ada di wilayah hukum Polres Madiun.

Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasetya mengatakan libur Natal dan Tahun Baru yang panjang dan bertepatan dengan liburan sekolah akan meningkatkan volume kendaraan yang melintasi jalan nasional di jalur Madiun-Surabaya.

Sesuai data, sudah menjadi langganan, jalan nasional di jalur Caruban-Saradan hingga daerah Wilagan masuk perbatasan Kabupaten Nganjuk dengan Madiun selalu terjadi macet saat masa angkutan lebaran dan libur panjang.

Kemacetan tersebut disebabkan karena terdapat dua perlintasan kereta api dan tingginya volume kendaraan yang melintas di jalur tersebut, sementara kondisi jalan nisbi sama. 

Data mudik Lebaran tahun 2016 mencatat, pada "H-2" hingga "H+2" sekitar 450 ribu kendaraan bermotor melewati ruas jalan sepanjang 25 kilometer di Kabupaten Madiun tersebut. Dengan rincian, roda dua sebanyak 200.000 unit, kendaraan roda empat 160.000 unit dan sisanya kendaraan roda di atasnya.

Guna mengurai kemacetan, pihaknya melalui Satuan Lalu Lintas telah menyediakan sejumlah jalur alternatif. Polres Madiun juga meminta para pengendara untuk waspada saat melintasi jalur Madiun-Surabaya di wilayah Kabupaten Madiun tersebut.

Polres Madiun memprediksi puncak angkutan Natal 2017 dan tahun baru 2018 di jalur Madiun-Surabaya yang melintasi Kabupaten Madiun akan terjadi pada malam perayaan Natal hari Minggu tanggal 24 Desember. Arus puncak saat jelang perayaan tahun baru 2018, diprediksi akan terjadi pada tanggal 30 dan 31 Desember mendatang.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement