Ahad 24 Dec 2017 18:52 WIB

Tren Kunjungan Pendaki Gunung Rinjani Menurun di 2017

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Menikmati  Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.   (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Menikmati Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi favorit bagi para pecinta alam. Balai TNGR mencatat, kunjungan para wisatawan ke Gunung Rinjani selalu menunjukan tren yang meningkat setiap tahunnya.

Kasubag Tata Usaha Balai TNGR Dwi Pangestu menyebutkan, total pengunjung ke Gunung Rinjani pada 2010 tercatat sebanyak 13.956 orang. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya.

Pada 2014, jumlah pengunjung tercatat sebanyak 61.692 orang, dan naik menjadi sebanyak 70.705 orang pada 2015, serta kembali meningkat menjadi sebanyak 93.018 orang pada 2016.

Untuk kunjungan selama 2017, Balai TNGR mencatat sebanyak 79.163 orang, yang terdiri atas 38.315 wisatawan mancanegara, dan 40.848 wisatawan nusantara.

Kasubag Tata Usaha Balai TNGR Dwi Pangestu menyampaikan, total kunjungan sebanyak 79.163 orang pada tahun ini merupakan rekapitulasi hingga November 2017.

"Data pengunjung 2017 baru sampai November, angka tersebut masih dapat bertambah," ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (24/12).

Meski mengalami penurunan, Dwi belum bisa mengungkapkan secara pasti kesimpulan penurunan kunjungan tersebut karena masih menunggu laporan akhir tahun. Dwi menilai, kunjungan wisatawan ke Gunung Rinjani juga harus melihat rata-rata jumlah kunjungan per bulan.

"Saya melihat peningkatan pengunjung terjadi di Mei sampai Agustus, setelahnya memang trennya mengalami penurunan," lanjut Dwi.

Dwi menduga, faktor cuaca menjadi salah satu penyebab turunnya kunjungan wisatawan ke Gunung Rinjani. Para pengunjung, kata Dwi, mungkin mengetahui mengenai dampak risiko mendaki di musim penghujan seperti pengaruh longsor hingga pohon tumbang.

"Saya melihat justru lebih besar penurunan di wisatawan nusantara dibandingkan wismancanegara, bisa jadi ada pengaruh cuaca siklon cempaka dan dahlia," ungkap Dwi.

Selain itu, Dwi meyakini letusan Gunung Agung di Bali turut mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara ke Gunung Rinjani akibat adanya penutupan Bandara Internasional Lombok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement