REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ratusan pemuda Muslim dari berbagai organisasi keagamaan ikut mengamankan jalannya ibadah persiapan menyambut perayaan Natal, 25 Desember 2017, pada sejumlah gedung gereja di Kota Ambon, Maluku, Minggu petang hingga malam. Berdasarkan pantauan, puluhan pemuda Muslim yang berasal dari Remaja Masjid (Remas), Gerakan Pemuda Islam (GPI) Maluku dan pemuda Anshor, telah berada di Sejumlah gereja sebelum ibadah berlangsung dan menyambut umat Kristiani yang datang untuk beribadah.
Dengan menggunakan baju koko dan kopiah, para pemuda Muslim bersama aparat Kepolisian dan TNI juga terlibat mengatur arus lalu lintas pada ruas jalan depan gedung gereja, termasuk mengatur parkir kendaraan para jemaat. Gereja Rehoboth misalnya yang berada di pertigaan ruas jalan Air Salobar-Kudamati dan Batu Gantung dijaga oleh pemuda Muslim yang tingal di pemukiman Perigi Lima dan Waringin, karena letaknya berdekatan.
Sedangkan Gereja Silo yang berada di jantUng Kota Ambon, diamankan oleh pemuda Muslim dari Jalan Baru dan Gang Kayu Buah. Sedangkan Pemuda Muslim dan Remas dari beberapa pemukiman Muslim ikut mengamankan ibadah persiapan menyambut Yesus Kristus Putra Natal di Gereja Maranatha yang menjadi pusat Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) serta Kathedral Santo Fransiscus Xaverius yang merupakan pusat organisasi Katholik Diosis Amboina.
Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Maluku, Zulkifli Lestaluhu yang dijumpai mengakui pihaknya mengerahkan 50 anggota remaja masjid untuk mengamankan sejumlah gereja di Ambon. Diakuinya pengamanan ibadah Natal oleh BKPRMI ini sudah dilakukan sejak 2010.
"Ini merupakan wujud tanggung jawab kami untuk mewujudkan persaudaraan antarmasyarakat di Ambon," katanya.
Dia menandaskan, pengamanan perayaan malam Natal oleh warga Muslim sudah menjadi tradisi warga di ibu kota provinsi Maluku tersebut, sama seperti pemuda Kristen dan Katholik yang ikut mengamankan perayaan Idul Fitri. "Pengamanan ibadah ini merupakan wujud tangung jawab bersama sekaligus toleransi antarumat beragama di Maluku yang semakin indah," katanya.
Sedangkan Ketua GPI Maluku, Achmad Ohorella mengatakan, pihaknya ikut ambil bagian dalam mengamankan ibadah Natal di setiap gereja, guna menciptakan suasana nyaman dan damai bagi umat Kristiani yang merayakannya.
"Keterlibatan kami mengamankan jalannya ibadah persiapan perayaan Natal selain sebagai tradisi, juga untuk menunjukan kepada bangsa Indonesia bahkan dunia bahwa orang Maluku sangat menjunjung tinggi perbedaan, toleransi serta nilai-nilai persaudaraan," katanya.
Berdasarkan pantauan, seluruh tempat gedung gereja, Balai Kerohanian, Kathedral dan Paroki, dipadati ribuan umat Kristiani yang datang untuk mengikuti ibadah persiapan menyambut peristiwa kelahiran Yesus Krsitus tersebut. Para pengelola gedung gereja, telah menyiapkan tenda serta kursi tambahan serta layar besar atau televisi monitor untuk mengantisipasi membludaknya umat yang datang untuk beribadah.
Ibadah persiapan menyambut Natal di setiap gedung gereja dibagi menjadi dua sesi yakni pukul 17.00 WIT dan pukul 19.00 WIT.