REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Dakwah Ustaz Felix Siauw untuk mengisi kajian Tabligh Akbar bertajuk Jalan Menuju Iman di dua masjid di Kota Bandar Lampung berlangsung aman dan lancar, selama dua hari sejak Ahad (24/12). Kedatangan ustaz mualaf tersebut disambut hangat sejumlah umat Islam di Bandar Lampung.
Dakwah Ustadz Felix pertama mengisi kajian di Masjid Nur Said, Perumahan Villa Citra, Bandar Lampung selepas Maghrib. Umat Islam dari berbagai penjuru kota berduyun-duyun hadir sebelum acara berlangsung, bahkan sudah ada yang menunggu selepas Ashar di masjid tersebut. Di masjid tersebut Ustaz Felix memberikan materi kajian Jalan Menuju Iman.
Keesokan harinya, Senin (25/12) pagi, Ustaz Felix disambut jamaah di Masjid Al Hikmah Jalan Pagaralam atau Gang PU, Bandar Lampung. Sejumlah jamaah baik laki-laki maupun perempuan, sudah memadati ruangan masjid dan hingga ke halaman masjid sejak Subuh. Kajian di Masjid Al Hikmah tersebut juga berlangsung aman dan lancar, tanpa ada penolakan seperti di daerah lain.
Di Masjid Al Hikmah, kajian Islam Ustaz Felix berduet dengan Pemimpin Redaksi Majalah Annajah Ustaz Masud Izzul Mujahid dengan Moderator Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Iman Gading Rejo Ustadz Fauzan Farid. Kajian Islam di masjid ini khusus membahas permasalahan di Palestina yakni di tanah Al-Quds.
Ustaz Felix Siauw mengajak umat Islam untuk bersatu dan mempererat ukhuwah agar umat Islam mampu melawan musuh Allah. Persatuan umat Islam saat ini, ujar dia, tidak lagi mengenal perbedaan dalam hal amaliyah, namun menyatu dalam aqidah yang sama untuk membela Islam dari serangan musuh Islam.
Persatuan umat Islam saat ini, insya Allah menjadi awal kebangkitan umat di akhir zaman, kata Ustaz Felix. Menurut dia, perbedaan dalam amaliyah tidak menjadikan umat Islam harus menyatu. Selagi ada dalil yang mendasarinya, ia menyatakan maka kerjakan kecuali kalau tidak ada dalil yang mendasarinya, maka tinggalkan.
Sedangkan Ustaz Masud Izuul Mujahid mengatakan, perjuangan dalam membela agama Islam di tanah Palestina menjadi tanggung jawab semua umat Islam di dunia mana saja. Mengenai adanya ijtihad yang menyatakan umat Palestina hendaknya hijrah dari kejaran musuh, menurut dia, hal tersebut tidaklah tepat.
"Tanah Palestina atau Al-Quds adalah milik umat Islam yang harus dipertahankan sejengkal tanah pun. Ijtihad jangan melemahkan ijtihad lainnya," katanya.