REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menghadiri acara "Open House" yang digelar pihak Gereja Santo Petrus, Kota Bandung, dalam rangka mempererat silaturahmi antar tokoh lintas agama pada Senin malam.
Dalam acara tersebut, turut hadir beberapa tokoh lintas agama, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, serta sejumlah pekerja sosial di Kota Bandung.
Ridwan Kamil mengatakan acara silaturahmi ini semakin mempertegas Kota Bandung sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kedamaian.
"Saya mengingatkan jangan selalu mencari perbedaan di dalam persamaan-persamaan, justru sebaliknya carilah persamaan dalam perbedaan. Jika itu dilakukan, saya meyakini kita akan merasa satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.
Menurutnya, jika tidak mampu merawat kedamaian, maka kehancuran dan konflik akan perlahan menghampiri. Ia pun mencontohkan, seperti kondisi di Timur Tengah yang selalu berada dalam suasana konflik yang tidak berkesudahan.
"Kita harus bekerja keras mempertahankan kedamaian dalam kehidupan kita, itu adalah nilai yang mahal," katanya.
Di tempat yang sama, Uskup Bandung, Antonius Subianto mengatakan acara open house ini sudah digelar selama 10 tahun, dalam rangka menjalin persahabatan antarumat beragama.
Ia berharap dengan diselenggarakannya acara tersebut, dapat mempersempit konflik yang mengatasnamakan ras, agama, suku, dan budaya khususnya di Kota Bandung.
"Makin hari makin terbukti Kota Bandung sebagai kota bhineka, kota toleransi, kota HAM, dan ini buahnya. Dengan demikian masyarakat juga harus giat mengembangkan toleransi ini," kata dia.