REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi memberi apresiasi kepada seluruh masyarakat dengan berlangsung amannya perayaan Natal tahun 2017.
"Sumut kembali menunjukkan bagusnya toleransi kehidupan beragama. Perayaan Natal tahun 2017 kembali berjalan aman," ujarnya di Medan, Senin (25/12).
Dia mengatakan itu usai melakukan kunjungan ke beberapa pejabat tinggi di Sumut yang beragama Kristen antara lain Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Erry menyebutkan berdasarkan pantauan dan laporan, kondisi Sumut pada 24 Desember malam atau Malam Natal dan Natal 25 Desember 2017 sangat kondusif. Ibadah malam Natal dan perayaan Natal berlangsung aman dan tenang.
"Kondusivitas keamanan Natal diharapkan berlanjut hingga malam Tahun Baru 2018 dan seterusnya," katanya.
Dia menegaskan, Sumut merupakan "negeri berbilang kaum " dan miniaturnya Indonesia karena dihuni oleh beragam suku, etnis, ras dan agama. Ia mengajak seluruh pihak agar menjadikan perbedaan itu untuk lebih mengeratkan silaturrahim dan senantiasa menjaga suasana damai, harmonis dalam kebinekaan. Dengan kondusifnya Sumut, kata dia, maka pembangunan semakin pesat dan masyarakat sejahtera.
Erry mengakui peran besar para pemuka agama dalam menjaga kondusivitas di Sumut dan berharap pemuka agama tidak jemu dan bosan menyampaikan kepada masyarakat bahwa hidup harmonis, rukun dan damai dalam kebinekaan sangat indah.
Para pemuka agama diminta terus mengingatkan masyarakat agar menguatkan tali silaturahim dan menjalin persatuan dan kesatuan.
"Harus tetap diingatkan bahwa karena perbedaan itu, Indonesia menjadi kuat," ujar Erry.
Kesadaran ada perbedaan tetapi justru menimbulkan kekuatan semakin penting karena akan ada agenda politik 2O19 yang akan dirasakan mulai 2018. Perbedaan pilihan, kata dia, harus tetap diingat merupakan hal yang biasa sehingga tidak membuat perselisihan.