REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY---- Paus Fransiskus menyampaikan pesan natalnya pada Senin untuk meminta solusi dua negara dalam mengakhiri konflik Israel-Palestina. Hal ini diperlukan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang memicu ketegangan regional.
Paus menyampaikan pidatonya di balkon Basilika Santo Petrus. Ia mengatakan anak-anak Timur Tengah terus menderita karena meningkatnya ketegangan antara orang Israel dan Palestina. Menurutnya, anak-anak paling menderita akibat perang, migrasi dan bencana alam yang diakibatkan manusia hari ini.
Francis berbicara tentang konflik Timur Tengah dan masalah dunia lainnya dalam pidatonya "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia), empat hari setelah lebih dari 120 negara mendukung sebuah resolusi PBB yang mendesak Amerika Serikat untuk mencabut keputusannya di Yerusalem.
Francis yang merupakan pemimpin 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia, juga meminta perlindungan bagi Rohingya selama perjalanannya baru-baru ini ke Myanmar dan Bangladesh. Dia juga mendesak dunia untuk melihat anak-anak yang tidak berdosa yang menderita akibat peperangan di Suriah dan Irak dan juga di Yaman. Ia mengeluh bahwa mereka telah dilupakan, dengan implikasi kemanusiaan yang serius bagi rakyatnya, yang menderita kelaparan dan penyakit.
Dia juga menyinggung konflik di Sudan Selatan, Somalia, Burundi, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Ukraina dan Venezuela. Pada misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus pada Ahad , Fransiskus sangat membela imigran dan anak-anak yang menjadi korban peperangan.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement