Selasa 26 Dec 2017 09:29 WIB

Polisi: Jalur Pantura Arjawinangun Hingga Gebang Rawan Begal

Red: Nur Aini
Polisi menangkap pelaku begal motor (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menangkap pelaku begal motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon, Jawa Barat, AKP Reza Arifian mengatakan jalur pantura yang rawan akan aksi pencurian kekerasan atau begal itu ada di jalur Arjawinangun dan Gebang.

"Jalur pantura tepatnya daerah Arjawinangun dan Gebang yang rawan aksi pembegalan," kata Reza di Cirebon, Selasa (26/12).

Reza mengatakan dari data yang dimilikinya selama 2017 ini, ada 47 kasus begal yang diungkap jajarannya di dua wilayah tersebut. Sementara untuk laporan kejadian pembegalan sebanyak 37 kasus dan ini menandakan aksi pembegalan di jalur tersebut masih rawan, untuk itu pihaknya juga sudah mengupayakan dengan patroli rutin mencegah terjadinya begal.

"Tahun 2017 ini kita ungkap 42 kasus pencurian kekerasan, naik dari periode sama di tahun 2016 yang hanya 21 kasus dari laporan kejadian 26 kasus," tuturnya.

Reza mengatakan belum lama ini jajarannya membekuk begal yang baru selesai beraksi di jalur pantura Gebang. Di mana pada saat itu korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha R15 baru menjadi sasaran dan sesaat setelah kejadian tim sedang patroli di jalur pantura.

Mengetahui korban berteriak tim langsung melakukan pengejaran serta penyekatan terhadap pelaku. "Ada satu pelaku yang berhasil kami bekuk dan juga dilakukan tindakan tegas yang mengenai kedua kakinya," katanya.

Reza mengimbau kepada masyarakat jika ingin melintasi dua wilayah pantura tersebut harus terus waspada, meskipun sudah ada patroli rutin dari jajarannya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement