REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Erupsi Gunung Agung ikut memengaruhi sektor pariwisata Bali. Hal ini menarik perhatian musisi lokal, seperti Crazy Horse yang ingin berkontribusi mengembalikan geliat pariwisata di Pulau Dewata.
Frontmen band legendaris asal Bali ini, Benny Sugiharto mengatakan musisi-musisi Bali berencana membuat acara khusus untuk menunjukkan kepada dunia Bali sangat aman dikunjungi. Pihaknya ingin berpartisipasi menunjukkan kepada dunia kondisi Bali sebenarnya.
"Kami ingin menunjukkan masyarakat Bali tetap tersenyum menghadapi kondisi apapun," kata Benny di Denpasar, Selasa (26/12).
Acara promosi ini sekaligus pementasan berbagai kesenian khas Bali. Pameran kuliner tradisional Bali juga dilakukan sehari penuh.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyambut baik rencana seniman-seniman musik asal Bali ini. Menurutnya kondisi pariwisata Bali kini berangsur pulih dengan berbagai upaya pemerintah pusat dan daerah, salah satunya kunjungan langsung Presiden Joko Widodo sekaligus rapat terbatas bersama Kabinet Kerja di Denpasar beberapa waktu lalu.
"Persoalan Gunung Agung diselesaikan denan berbagai kebijakan pemerintah. Mari kita promosikan Bali dengan menunjukkan kondisi Bali yang aman dan baik-baik saja," katanya
Acara yang sudah mendapat persetujuan dari pemerintah Provinsi Bali ini rencananya digelar pekan ketiga Januari 2018. Crazy Horse beranggotakan enam personel yang kini diawaki Gus 'Boll' Joni (bass), Benny Sugiharto (vokal), Dewa Wijana (gitar), Bardi (keyboard), dan Gus Abi (drum).
Band ini berdiri pada 1987 yang namanya diambil dari Crazy Horse Bar yang berada di wilayah Kuta. Band ini merupakan home band dari bar yang merupakan bagian dari Peanut Discotique.