Selasa 26 Dec 2017 13:50 WIB

Desa Terdampak Gunung Agung Dilengkapi Alat Komunikasi Radio

Red: Nur Aini
Gunung Agung mengeluarkan asap terlihat dari pos pantau di Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (5/12).
Foto: ANTARA FOTO
Gunung Agung mengeluarkan asap terlihat dari pos pantau di Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Relawan yang bergabung dalam Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung berperan aktif memberikan informasi kepada warga di wilayah terpapar bencana erupsi. Pasebaya memasang tiga unit repeater radio komunikasi berbasis masyarakat di 28 desa terdampak.

"Posko Induk Pasebaya menyiapkan nomor khusus untuk menerima laporan dan akan menyampaikan informasi yang langsung ditransmitkan via 146800 MHz sehingga bisa didengar pendengar radio," kata Sekretaris Pasebaya Gunung Agung, I Wayan Suara Arsana, Selasa (26/12).

Informasi mengenai situasi di wilayah administrasi tingkat desa akan dicek terlebih dahulu sebelum disebarkan melalui radio. Arsana mengatakan Pasebaya ingin mengedukasi warga mengenai potensi bahaya erupsi Gunung Agung.

Kepolisian Resor Karangasem beberapa waktu lalu telah mengumpulkan perbekel 22 desa di Kabupaten Karangasem yang masuk dalam zona kawasan rawan bencana (KRB). Mereka berasal dari lima kecamatan, yaitu Abang, Bebandem, Kubu, Rendang, dan Selat.

Perbekel Kecamatan Abang berasal dari Desa Ababi, Pidpid, Nawakerti, dan Datah. Perbekal Kecamatan Bebandem berasal dari Desa Bebandem, Jungutan, dan Bhuanagiri. Perbekel Kecamatan Kubu berasal dari Desa Tulamben, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, dan Sukadana.

Perbekel Kecamatan Rendang berasal dari Desa Menanga, Besakih, dan Pempatan. Terakhir, perbekel dari Kecamatan Selat berasal dari Desa Selat, Peringsari, Muncan, Duda Utara, Amerta Bhuana, dan Sebudi.

Arsana mengatakan Kapolres Karangasem, AKBP I Wayan Gede Ardana memina perbekel mendata kembali warganya yang mengungsi, termasuk hewan ternak. Mereka diminta menyosialisasikan kepada warga yang masih berada di zona merah untuk segera mengungsi ke tempat yang telah disiapkan.

Gunung Agung sejak pagi hingga pukul 12.00 WITA hari ini masih mengeluarkan asap kawah bertekanna lemah. Intensitasnya tinggi dengan tinggi mencapai 500 meter dari atas puncak kawah. Gunung suci umat Hindu Bali ini juga mengeluarkan lima kali embusan berdurasi 30-60 detik, dua kali gempa vulkanik dangkal berdurasi 9-27 detik, tiga kali gempa vulkanik dalam berdurasi 10-23 detik, dan tremor menerus yang terekam dengan amplitudo satu hingga dua milimeter.

Tingkat aktivitas Gunung Agung masih level empat atau berstatus awas. Zona perkiraan bahaya delapan hingga 10 kilometer (km) dari kawah gunung. Wilayah di luar radius tersebut dinyatakan normal dan aman.

Total pengungsi Gunung Agung sampai saat ini adalah 71.129 jiwa yang tersebar di 240 titik. Mereka berada di Kabupaten Karangasem (42.998 jiwa di 132 titik), Buleleng (9.938 jiwa di sembilan titik), Klungkung (11.441 jiwa di 43 titik), Bangli (977 jiwa di empat titik), Tabanan (730 jiwa di 10 titik), Denpasar (748 jiwa di enam titik), Gianyar (3.502 jiwa di delapan titik), Badung (590 jiwa di lima titik), dan Jembrana (205 jiwa di lima titik).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement