REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan tidak ada aksi teror saat perayaan Hari Raya Natal di seluruh wilayah Indonesia. "Hasil evaluasi pengamanan Natal, Alhamdulillah tidak ada aksi teror, catat itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal di Jakarta Selasa (26/12).
Polri, tambahnya, juga mencatat tidak ada aksi sweeping maupun pemaksaan kehendak dari pihak tertentu terkait pelaksanaan ibadah saat perayaan Natal. Iqbal mencontohkan, tidak ada pemaksaan pencabutan atribut tertentu pada pusat perbelanjaan maupun tempat ibadah dari pihak tertentu.
Menurut dia, jemaah Kristiani yang menggelar ibadah perayaan Natal pada 24-25 Desember berlangsung aman dan terkendali. "Ini bukti bahwa pengelolaan di hulunya operasi cipta kondisi narkoba, preman, minuman keras itu mereduksi semua kejahatan," ujarnya.
Mantan Kapolrestabes Surabaya itu mampu mengantisipasi aksi kejahatan maupun teror saat perayaan Natal. Iqbal menyebutkan, seluruh kapolda, kapolres hingga kapolsek bersama unsur TNI dan pemerintah daerah setempat dapat bersinergi dan memetakan wilayah untuk pengamanan.
Selain itu, Polri juga mengapresiasi sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat mengamankan perayaan ibadah Natal pada beberapa tempat ibadah. "Kita beda tapi tunjukkan bahwa kita adalah bangsa toleran," ucap Iqbal. Polisi jenderal bintang satu itu berharap situasi keamanan berjalan kondusif hingga pelaksanaan Operasi Lilin berakhir pada 2 Januari 2018.