Selasa 26 Dec 2017 18:29 WIB

Asep: Zikir Bisa Lawan Hegemoni Perayaan Tahun Baru

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Umat Islam berzikir bersama-sama pada malam pergantian tahun baru di Masjid At Tin, Kompleks TMII, Jakarta, tahun lalu (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Umat Islam berzikir bersama-sama pada malam pergantian tahun baru di Masjid At Tin, Kompleks TMII, Jakarta, tahun lalu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zikir Nasional Republika akan digelar di beberapa kota besar dalam rangka peragntian malam tahun baru, seperti di Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Khusus di Bandung sendiri, kegiatan zikir nasional ini berjuluk Muhasabah di Akhir Tahun.

Republika Bandung akan menggelar kegiatan muhasabah ini di Masjid Pusdai, Kompleks Bandung Islamic Centre, Ahad (31/12) pukul 12.00 sampai selesai. Beberapa penceramah yang dihadirkan di antaranya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, KH Tengku Maulana, KH Athian Ali Dai, dan Rektor Universitas Sanggap Buana YPKP Bandung, Asep Efendi.

Asep mengatakan, refleksi akhir tahun tersebut sejatinya bukan untuk memperingati awal tahun Masehi, tapi untuk bermuhasabah dan mendekatkan diri kepada Allah. Apalagi, menurut dia, umat Islam saat ini sangat membutuhkan persatuan.

"Ini sarana yang luar biasa dan melalui muhasabah ini umat Islam bisa melawan hegemoni tahun baru yang berisi tentang hura-hura, menghabiskan biaya yang cukup besar," ujarnya saat dihubungi, Selasa (26/12).

Asep menyambut, positif kegiatan zikir nasional yang dilaksanakan Republika rutin setiap tahun. Karena itu, ia mengusulkan agar zikir Nasional ini juga bisa dilaksanakan pada pegantian malam tahun baru hijriah atau tahun baru Islam, sehingga generasi Muslim bisa lebih bangga akan keislamannya.

"Jadi saya menyambut positif bahkan ini kalau bisa Hijriyah pun menjadi bagian penting untuk dilaksanakan. Tahun baru Islam harus lebih gebyar dari tahun baru Masehi," ucapanya.

Menurut dia, akan lebih baik lagi jika zikir nasional tersebut bisa diselenggarakan di seluruh kota besar Indonesia. Karena, menurut dia, kegiatan zikir seperti ini akan dapat mengubah perilaku masyarakat pada perayaan tahun baru.

"Ini bagus sekali. Bagi masyarakat responnya positif karena sekarang mulai banyak di kalangan masyarakat sudah tidak mau keluar malam Tahun baru untuk tidak ikut hura-hura," kata Asep.

Ia mengatakan, kegiatan zikir nasional ini harus dipublikasikan secara luas kepada masyarakat, sehingga ghirah umat Islam bisa terus tumbuh. Apalagi, menurut dia, kegiatan zikir bersama tersebut bisa menjadi ajang untuk merefleksikan perbuatan selama tahun 2017.

"Umat Islam itu kan selalu diingatkan hisablah diri kalian sebelum kau dihisab. Nah perjalanan waktu satu tahun ini adalah untuk refleksi bagaimana kita muhasabah diri, zikir, tafakkur, mengenal diri kita dari mana dan akan kemana kita ini," ucap Asep.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement