REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Analis politik Universitas Diponegoro, Semarang Teguh Yuwono memperkirakan kasus dugaan korupsi proyek KTP-elektronik (KTP-el) akan menjadi 'senjata' melawan PDIP dalam Pilkada 2018 jika partai itu mengusung petahana Gubernur Ganjar Pranowo. "Akan digunakan oleh lawan-lawan PDIP nanti kalau mengusung Pak Ganjar," kata Teguh di Semarang, Selasa (26/12).
Terlebih, Ganjar masih berstatus saksi daalam kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun itu "Tidak akan ditangkap atau dipenjara karena sampai saat ini kan berstatus saksi," katanya.
Saat ini, lanjut dia, justru pertarungan sengit terjadi di internal PDIP dalam meraih rekomendasi sebagai bakal calon gubernur. Ia melihat dua nama yang cukup berpeluang untuk memperoleh rekomendasi, yakni Ganjar serta Bupati Kudus Musthofa.
"Kalau dilihat dari yang mendaftar ada dua yang cukup kuat, meski ada nama-nama lain di luar para pendaftar yang juga punya peluang," katanya.
Terpisah, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto menilai jalannya penyidikan kasus dugaan korupsi proyek KTP-el memang akan dimanfaatkan untuk menyerang partai ini di Pilgub Jateng 2018. "Feeling saya akan dipakai untuk pukul Jawa Tengah," katanya.
Padahal, menurut dia, nama-nama yang disebut hilang dari dakwaan kasus korupsi KTP-el ada sekitar 10 orang. Tetapi, lanjut dia, yang disoroti hanya tiga nama dari PDIP.