Selasa 26 Dec 2017 20:42 WIB

Ini Jumlah Anggota Geng Motor Depok Versi Adik Pemilik Toko

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Israr Itah
Kondisi terkini Toko Pakaian Fernando yang dijarah geng motor bernama Geng Jepang, kerugian ditaksir mencapai Rp 13 juta, Selasa (26/12).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Kondisi terkini Toko Pakaian Fernando yang dijarah geng motor bernama Geng Jepang, kerugian ditaksir mencapai Rp 13 juta, Selasa (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Lubay, adik dari pemilik Toko Pakaian Fernando, Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, menyebutkan jumlah anggota geng motor yang menjarah tempat usaha kakaknya bukan berjumlah 24 orang. Ia menghitung jumlah keseluruhan sebanyak 70-an orang, berdasarkan rekaman CCTV.

"Satu motor itu dinaiki tiga orang, ada 24 motor. Coba saja 24 motor dikali tiga orang ada berapa itu, dan yang dibonceng di tengah itu cewek, jadi ceweknya hitung saja ada berapa. Kurang lebih segitu," ujar Lubay (32) saat disambangi Republika.co.id di tokonya, Selasa (26/12).

Sebelumnya, pihak kepolisian menyebutkan telah menangkap 26 orang di mana 18 di antaranya tidak terlibat. Lubay menyebutkan, saat melancarkan aksinya, mereka membawa senjata tajam berupa celurit. Ia meyakini para pelaku tengah mabuk.

"Namanya juga geng motor. Ada yang berusia di bawah 17 tahun, ada yang di atas. Tapi kalau tidak dikasih hukuman, ini akan jadi bibit untuk yang berikutnya," papar Lubay yang menginginkan ketegasan dari kepolisian Depok.

Lubay menceritakan bagaimana salah satu penjaga toko yang kebetulan sedang jaga malam, Rendy (22), sempat mau dibacok dan terekam CCTV. Rendy sedang mengelap patung display, tiba-tiba diserang sambil disodorkan celurit. Namun ia langsung loncat, kabur ke dalam dan membangunkan dua temannya yang sedang tidur.

Saat kejadian pada Ahad (26/12) pukul 04.30 WIB itu, pertama Rendy sudah coba lapor ke Pospol di perempatan Jalan Sentosa Raya dulu, namun tidak ada yang jaga. Saat ditanya kapan akan ada orang, ternyata baru ada pukul 09.00 WIB. Nihil ke Pospol, akhirnya Rendy coba lapor ke Koramil terdekat.

Karena di Koramil juga tidak ada orang, akhirnya menunggu hingga sang pemilik toko datang. Saat pemilik toko, Chandra (27) datang, ia sempat coba lapor ke Polsek setempat, namun dilempar ke sana kemari dan bingung karena disuruh bolak-balik tanpa tindakan, akhirnya Chandra melaporkan kejadian pada temannya yang bekerja di media massa.

Otomatis, berita yang dimuat oleh temannya itu menyebar dengan cepat. "Saya pulang dari sini (toko pakaian Fenando) jam 1 dini hari. Pagi dapat kabar, langsung luncur kesini. Jadi pas kejadian, di sini hanya ada tiga orang karyawan. Yang satu orang jaga, yang dua orang tidur," kata Lubay.

Lubay dan Chandra merupakan warga yang tinggal di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur. Candra memiliki dua tempat usaha, yang pertama adalah Toko Pakaian Fernando, dan yang kedua ada di RTM, Kelapa Dua, Depok. Namun, saat kejadian, Chandra sedang berada di toko kedua.

Sebelumnya diberitakan, satu geng motor melakukan penjarahan terhadap beberapa toko yang ada di sepanjang Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Kejadian tersebut terjadi pada Ahad (24/12) sekitar pukul 04.30 WIB.

Kepolisian telah mengamankan 24 orang yang diduga sebagai pelaku di dua lokasi penangkapan, pertama 17 orang di kontrakan wilayah Pitara, Depok, dan sembilan lainnya di bengkel wilayah Mampang, Depok, para pelaku ditangkap sekitar pukul 18.30 WIB di hari yang sama.

Namun, polisi hanya menetapkan delapan tersangka dari keseluruhan pelaku yang telah diamankan itu. Mereka adalah, Alf alias Caong (20), Alg (16), Fat (17), Ahm (17), Bel (17) perempuan, Eks (17) perempuan, Yuv (17) perempuan, Dew (16). Dari delapan tersangka ini, salah satunya ketika cek urine, positif menggunakan narkoba.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement