REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir mengeksekusi mati 15 militan dengan hukuman gantung, karena terbukti melakukan serangan terhadap pasukan keamanan Mesir di Semenanjung Sinai pada 2013. Eksekusi dilakukan pada Selasa (26/12) di dua penjara di wilayah utara negara tersebut, tempat para militan itu ditahan.
Mereka dihukum mati setelah dinyatakan bersalah telah membunuh tentara dan menghancurkan kendaraan militer. Eksekusi ini adalah eksekusi massal pertama di Mesir sejak enam militan digantung pada 2015 lalu.
Semenanjung Sinai dalam beberapa tahun terakhir telah dilanda pemberontakan. Sejumlah militan, termasuk dari kelompok ISIS, banyak menjadikan tentara, polisi, dan hakim sebagai target serangan.
Dilansir BBC, pekan lalu, ISIS meledakkan helikopter dengan rudal anti-tank di sebuah bandara di Sinai Utara. Serangan ini menewaskan seorang perwira militer dan melukai dua orang lainnya.
Pada November lalu, militan ISIS juga melakukan serangan bom ke sebuah masjid di Sinai Utara yang menewaskan lebih dari 250 orang. Setelah serangan tersebut, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi memberi batas waktu tiga bulan kepada militernya untuk memadamkan kerusuhan di Sinai dan menginstruksikan militer untuk menggunakan kekuatan besar.