REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Badung, Bali, berencana mengolah 200 ton sampah kiriman berupa plastik yang dikumpulkan dari Pantai Kuta. "Kami berencana mengolah 200 ton sampah plastik dari total 500 ton sampah yang dikumpulkan tim kami di pesisir Pantai Kuta ini untuk diolah kembali," kata Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan, saat dihubungi di Mangupura, Selasa (26/12).
Upaya ini dilakukan untuk memilah sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, dimana dalam pengambilan sampah itu akan melibatkan "Tim Gojek Sampah Plastik" (Gotik) yang dimiliki Pemkab Badung. Eka mengatatakan, dari 500 sampah yang terkumpul terdapat sisa sampah 300 ton yang tidak bisa diolah, maka akan langsung dibawa ke TPA Suwung, Denpasar.
Pria asal Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi ini mengatakan, menyinggung permasalahan sampah kiriman yang terjadi di Pantai Kuta, saat Tim Gotik sedang bekerja keras untuk secepatnya memilah sampah plastik yang layak daur ulang dan mana yang mesti langsung dibawa ke TPA. "Tim Gotik kami berpacu dengan waktu, cuaca, volume sampah yang begitu besar dan padatnya wisatawan yang datang ke pantai ini," ujarnya.
Sebelumnya, tim kebersihan DLHK juga berhasil mengumpulkan kurang lebih 300 ton sampah plastik dan botol air mineral di Pantai Jimbaran dan Pantai Kedonganan. Dalam upaya penanganan sampah pesisir pantai ini, DLHK Badung mengerahkan kurang lebih 400 anggota kebersihan di dua pantai itu, agar seluruh sampah yang terkumpul dapat segera ditangani cepat.
Selain itu, DLHK Badung juga mengerahkan dua unit mesin loeder dan 15 truk sampah untuk mempermudah pengangkutan dan pengangkatan sampah dari bibir pantai. Dengan serbuan sampah kiriman akibat siklon angin barat, Mantan Kabag Humas Setda Badung itu mengaku sudah melaporkan kepada Bupati, Wakil Bupati dan juga Sekda Badung.