REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku warga yang terjangkit difteri di Ibu Kota jumlahnya meningkat. Dia mengatakan, beberapa kasus difteri tak hanya menyerang anak-anak yang umumnya lebih rentan tapi juga orang dewasa dan terjadi di tempat baru.
"Jumlahnya meningkat, muncul juga di tempat-tempat yang sebelumnya tidak terjadi bahkan di usia-usia yang relatif di luar usia anak-anak atau sudah dewasa," kata dia di Balai Kota, Rabu (27/12).
Anies mengatakan, telah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk meneruskan vaksinasi lebih cepat dan lebih masif lagi ke beberapa wilayah di DKI yang belum menerima. Kejadian ini tidak bisa dibiarkan berlarut dengan menunggu waktu dan berpangku tangan. Pemprov DKI harus cepat merespons.
Di sisi lain, Anies mengimbau warga untuk tidak membiarkan sanak saudara yang menderita gejala mirip flu. Dia meminta warga untuk segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Penderita difteri umumnya sering menganggap enteng lantaran dikira hanya flu biasa.
"Kita tidak ingin problem difteri ini meluas karena kita abai, jadi kita harus proaktif, dari sisi pemerintah vaksinasi jalan terus lebih masif di sisi warga kami mengharapkan untuk terus responsif juga," ujar dia.
Sampai saat ini diketahui penderita difteri di DKI tercatat sebanyak 57 kasus. Pada 8 Desember 2017 lalu, Anies mengatakan warga terjangkit difteri di DKI sebanyak 25 kasus. Tahun lalu ada satu korban jiwa dan tahun ini korban meninggal terjangkit difteri sebanyak dua orang.