REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) mengatakan pada Selasa (26/12), bahwa pihaknya setuju untuk membeli 73,8 persen saham Bank Danamon Indonesia (BDMN.JK), karena tampaknya akan membangun pijakan di ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Dilansir Reuters, Rabu (27/12), MUFG mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk membeli 100 persen saham bank tersebut, yang akan menilai kesepakatan tersebut di atas enam miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan telah melakukan kontak dengan regulator Indonesia. Dalam sebuah pernyataan, bank terbesar Jepang tersebut mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membeli saham Danamon dalam tiga tahap.
Pada awalnya, bank Jepang tersebut akan membeli 19,9 persen dari investor negara Singapura Temasek Holdings [TEM.UL] seharga Rp 15,875 triliun (1,17 miliar dolar AS), sebuah kesepakatan yang diperkirakan akan ditutup dalam beberapa hari ini. MUFG kemudian akan menaikkan saham menjadi 40 persen, sambil menunggu persetujuan peraturan, antara kuartal kedua dan ketiga tahun 2018.
MUFG mengatakan setelah itu, pihaknya meminta persetujuan untuk memegang setidaknya 73,8 persen saham di bank kelima terbesar di Indonesia dengan menawarkan untuk membeli pemegang saham lain selain mengakuisisi saham dari Temasek.
"Kami telah lama mengakui peran Indonesia sebagai salah satu pendorong utama pembangunan di kawasan ini dan telah berusaha untuk membangun kehadiran yang lebih kuat di negara ini," kata Takayoshi Futae, CEO MUFG untuk kawasan Asia dan Oceania, dalam sebuah pernyataan.
Danamon adalah yang terbaru dari serangkaian kesepakatan dengan MUFG, yang telah memegang saham Vientinbank di Vietnam, Bank of Ayudhya (BAY.BK) Thailand dan Security Bank Corp (SECB.PS) di Filipina.
Bank-bank Jepang dan Asia lainnya semakin menargetkan kehadirannya di Indonesia dengan harapan bisa mengetuk kelas menengah yang sedang berkembang dalam ekonomi dengan jumlah penduduk di atas 250 juta. Shinhan Bank Korea Selatan memperoleh saham mayoritas di Bank Metro Ekspress pada tahun 2015, sementara China Construction Bank (601939.SS) memasuki pasar Indonesia dengan mengakuisisi Bank Windu pada tahun 2016.
Bank nomor dua di Jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group (SMGG), ingin meningkatkan kepemilikannya pada mayoritas saham BTPN di Indonesia (BTPN.JK) jika pihak berwenang mengizinkan, kata CEOnya kepada Reuters pekan ini.