Rabu 27 Dec 2017 15:57 WIB

Usai Natal, Polisi Konsentrasi Pengamanan Objek Vital

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal di Kantornya. Selasa (26/12).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal di Kantornya. Selasa (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski perayaan Hari Raya Natal 2017 telah usai, Polisi masih melanjutkan pengamanan khusus hingga awal tahun 2018 mendatang. Dalam hal ini, Polisi fokus melakukan pengamanan pada objek-objek vital yang banyak dikunjungi masyarakat.

"Konsentrasi sekarang kami pada objek wisata, pelabuhan, stasiun, dan pusat perbelanjaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal, Rabu (27/12).

Fokus objek vital tersebut dilakukan lantaran beberapa lapisan masyarakat masih ada yang memperpanjang masa liburannya hingga perayaan tahun baru 2018 mendatang. Iqbal mengatakan, Polri telah menyebarkan personel polisi dibantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan elemen masyarakat untuk menjaga dan mewaspadai aksi gangguan keamanan.

Dalam kerumunan masyarakat,potensi gangguan keamanan kerap terjadi. Di Jakarta, tempat wisata seperti Ancol, Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah serta pusat perbelanjaan kerap menjadi sasaran tindakan kriminal. Polisi pun berupaya selalu hadir di tengah masyarakat untuk menciptakan kondisivitas.

"Polisi hadir di tengah masyarakat bukan hanya momentum kejadian, tetapi saat tidak ada kejadian kita juga hadir," kata dia.

Iqbal menambahkan, kepolisian juga akan membuka sejumlah posko yang bersifat situasional. Pembukaan posko tergantung pada urgensi di lapangan, misalnya saat terjadi kemacetan di sejumlah titik imbas lalu lintas liburan, maupun posko di tempat-tempat wisata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement