REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berhasil membukukan kenaikan pengelolaan dana Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) sebesar 40 persen dari tahun sebelumnya. Deputi Baznas, Arifin Purwakananta mengatakan, kenaikan itu terlihat dari jumlah penghimpunan dana zakat Baznas tahun ini yang jumlahnya lebih besar dari tahun sebelumnya.
"Tahun ini Baznas berhasil menghimpun dana zakat 155 Miliar. Jumlah ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yakni 111 Miliar. Sehingga ini sangat menggembirakan bagi kami," ujar Arifin, Rabu (27/12).
Pencapaian Baznas ini lebih tinggi dari rata-rata pencapaian zakat nasional tahun 2017 yang diperoleh Baznas Provinsi, Baznas Kabupaten atau Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebesar 20 persen. Pada tahun lalu, perolehan dana ZIS dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) tercatat Rp 5,12 triliun, sedangkan tahun ini menjadi enam triliun rupiah.
Menurut Arifin, ada beberapa poin mengapa keberhasilan ini bisa dicapai. Pertama adanya komunikasi yang baik antara Baznas dan donatur. Kedua adanya transparansi Baznas dalam mengelola dana ZIS ini.
Selain dua faktor itu, keberhasilan pengelolaan dana tahun ini juga dibarengi dengan berbagai inovasi yang Baznas lakukan sepanjang tahun 2017 di bidang penghimpunan maupun penyaluran zakat. Inovasi yang dilakukan antara lain kampanye melalui media, baik media massa, maupun media luar ruangan.
"Kami berterimakasih kepada seluruh media yang telah bersama-sama membantu kami mengomunikasikan setiap kegiatan Baznas kepada masyarakat luas," katanya.
Dari sisi penyaluran, Baznas meningkatkan layanan mustahik melalui berbagai program inovatif sehingga bantuan lebih mudah dijangkau oleh mustahik, antara lain melalui Program Layanan Aktif Baznas dan Baznas Tanggap Bencana.
Melalui program-program unggulan yang dimiliki, membuat angka rasio penyaluran terhadap penghimpunan Baznas cukup tinggi yaitu 80 persen di tingkat pusat. Sementara untuk rasio penyaluran terhadap penghimpunan zakat nasional mencapai 69 persen.
Pada tahun ini, Baznas juga mencanangkan visi sebagai pemimpin gerakan dunia, juga mendapat amanah menjadi Sekretaris Jendral WZF, pimpinan tertinggi dalam forum tersebut. Baznas juga mendorong gagasan Zakat on Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai gagasan alternatif pada pelaksanaan SDGs di negara-negara muslim dunia.