Rabu 27 Dec 2017 17:21 WIB

Djadjang: PSMS Jadikan Piala Presiden Ajang Pemanasan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
Djadjang Nurdjaman
Foto: REPUBLIKA/Yogi Ardhi
Djadjang Nurdjaman

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman menganggap gelaran turnamen pramusim Piala Presiden 2018 sebagai ajang pemanasan bagi Ayam Kinantan menjelang berlaga di Liga 1 2018. Djadjang tak mau menargetkan pencapaian di Piala Presiden walau dirinya pernah menorehkan tinta emas menjadi juara saat membesut Persib Bandung.

"Piala Presiden untuk pemanasan saja. Tidak ada target yang harus dicapai," kata Djadjang kepada Republika.co.id, Rabu (27/12).

Djadjang menjadi pelatih pertama yang merasakan gelar juara Piala Presiden pada 2015 lalu. Ketika itu Djadjang bersama Maung Bandung mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 pada partai final di Stadion Gelora Bung Karno.

Djadjang melatih PSMS sejak pertengahan musim 2017 di Liga 2. Tangan dingin pelatih 59 tahun itu membawa PSMS menjadi runner-up Liga 2 2017 sekaligus merebut salah satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan.

PSMS telah siap untuk mengikuti Piala Presiden 2018 yang kemungkinan kick-off pada pertengahan Januari 2018. Djadjang mengatakan Ayam Kinantan sudah memiliki 24 pemain yang meliputi pemain lama dan pemain baru.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement