REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Tim gabungan operasi Rawa Taal, resmi menutup pencarian enam korban kapal tenggelam di Waduk Cirata, Purwakarta. Pasalnya, pencarian itu sudah berlangsung selama tujuh hari berturut-turut. Akan tetapi, sampai operasi ini ditutup, keenam korban masih belum ditemukan.
Kepala Basarnas Jabar, Riyadi, mengatakan, merujuk pada UU No 29/2014, operasi pencarian korban dilaksanakan selama tujuh hari. Jika selama itu tidak ada tanda-tanda korban diketemukan, maka operasi ditutup. Tetapi, jika dikemudian hari ada tanda-tanda korban diketemukan, operasi bisa dibuka kembali.
"Karena selama sepekan ini tidak ada tanda-tanda korban ditemukan, maka operasi Rawa Taal resmi ditutup," ujar Riyadi, kepada Republika.co.id, Rabu (27/12).
Dengan begitu, keenam korban sampai hari ini dinyatakan hilang. Bangkai kapal yang tenggelam juga tidak bisa ditemukan.
Padahal, upaya pencarian korban sudah dilakukan semaksimal mungkin. Yaitu dengan menggunakan berbagai macam pola pencarian.
Mulai dari penyelaman, penyisiran dengan perahu karet sampai radius tiga kilometer, hingga menerjunkan robot bawah air. Tetapi, keenam korban tetap tak terdeteksi.
Di hari keenam, lanjut Riyadi, proses pencarian diupayakan lebih jauh lagi. Yaitu dengan menggeser kolam jaring apung yang dicurigai menjadi penyebab korban terjebak di dalam air. Lalu, dengan membuat riak air supaya korban bisa muncul ke permukaan. Namun, upaya tersebut juga gagal.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Namun, hasilnya masih nihil," ujarnya.