REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- BRI Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10-14 persen pada 2018. Pertumbuhan tersebut terutama akan didorong oleh pembiayaan infrastruktur dan sektor konsumer.
Direktur Utama BRI Syariah, Moch Hadi Santoso, mengatakan sampai November 2017 pembiayaan BRI Syariah mencapai 19,85 triliun, tumbuh sekitar 6-7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Menurutnya, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tahun ini hampir semua mengalami penurunan (run off).
"Saya mengharapkan tahun depan pembiayaan bisa naik kurang lebih antara 10-14 persen. Yang mendorong dari infrastruktur dan konsumer," kata Hadi kepada Republika di sela-sela acara groundbreaking Menara BRI Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (27/12).
Hadi menjelaskan, fokus Pemerintah arahnya ke pembangunan infrastruktur. Sehingga perbankan syariah termasuk BRI syariah harus masuk sektor tersebut.