REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Amerika Serikat (AS) menawarkan Kota Abu Dis kepada Palestina untuk menggantikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka di masa depan. Lantas seperti apa kota Abu Dis yang dijajakan Paman Sam untuk warga Palestina itu?
Abu Dis merupakan kota Palestina yang terletak berbatasan langsung dengan Yerusalem Timur. Kota tersebut berjarak sekitar 45 menit dari Yerusalem. Kota itu mayoritas dihuni umat Islam.
Abu Dis menyimpan jumlah populasi sekitar 12 ribu penduduk berdasarkan sensus yang dilakukan tahun lalu. Kota yang dibatasi oleh tembok yang dibangun otoritas Israel itu terletak di sebuah situs kuno, dikelilingi oleh lembah-lembah yang dalam.
Di kota itu berdiri masjid tua Maqam Salah ad-Din dan di dalamnya terdapat makam tua dengan naskah puisi yang dibuat 1878. Di sana juga terdapat satu fasilitas pendndikan terkemuka yakni Al Quds University. Kantor pemerintahan Palestina dan sejumlah parlemen juga berdiri di kota tersebut sejak 1996.
Abu Dis juga merupakan salah satu kota wisata di Palestina. Kota tersebut memiliki banyak toko yang menjajakan makanan dan minuman yang memanjakan para tamu atau wisatawan. Kota ini juga cukup maju dalam hal perekonomian dan perdagangan. Kota kerap dikunjungi banyak wisatawan dari luar negeri yang berkunjung ke kota ini.
Meski terbilang ramai akan wisatawan, sayangnya, di kota itu tidak terdapat satu rumah sakit. Fasilitas kesehatan terdekat berjarak kurang lebih 30 kilometer dari Abu Dis.
Hal tersebut membuat warga harus berobat ke Yerusalem atau kota sekitar untuk mendapatkan perawatan medis. Meski demikian, untuk memasuki kawasan kota suci guna mendapatkan pengobatan pun, mereka harus mendapatkan izin dari otoritas Israel terlebih dahulu.
Satu-satunya fasiltas kesehatan di Abu Dis adalah pusat kesehatan Al-Maqasid Charitable Society. Meski demikian, fasilitas itu tidak memiliki ambulan ataupun menangani kebutuhan khusus pasien. Mereka juga tidak bisa menangani penyakit lanjutan.
Baca juga, Hamas: AS Tawarkan Abu Dis untuk Gantikan Yerusalem.
Minimnya waduk air membuat kota tersebut bergantung pada suplai dari Perusahaan Air Minum Pemerintah Israel yang menguasai Tep Barat. Ini membuat negara zionis itu mengatur arus air ke kota tersebut. Warga kerap mengeluhkan kurangnya pasokan air.
Kabar Abu Dis akan jadi ibu kota Palestina sudah lama jadi bahan pembahasan Saudi, Palestina, dan Amerika. Namun Abbas maupun Hamas mengeluarkan pernyataan tegas bahwa Yerusalem menjadi ibu kota Palestina, selamanya.
Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam dan Majelis Umum PBB telah menolak klaim sepihak Presiden AS Donald Trump. Mayoritas dunia Internasional tetap menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Bagaimanapun Yerusalem merupakan kota Suci yang menaungi tiga agama. Di sana terdapat Kompleks Masjid Al-Aqsa yang menjadi kiblat pertama Muslim. Warga Kristen Palestina juga menginginkan agar Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina masa depan.
Sementara, berdasarkan kesepakatan Oslo, Abu Dis dikategorikan sebagai wilayah B yang dikelola bersama Israel dan Otoritas Palestina.