REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- RM (16), gadis belia yang sempat dilaporkan hilang diculik pria diduga polisi gadungan, telah kembali ke rumah orang tuanya di Desa Gambiran, Kabupaten Tulungagung setelah ditemukan warga dalam kondisi linglung di Terminal Blitar, Jawa Timur.
Menurut Kapolsek Pagerwojo AKP Suwarno, Selasa (27/12), RM diantar seorang pria warga Blitar yang mendapati RM menangis di sekitar Terminal Blitar.
RM tak langsung dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Gambiran, melainkan diantar hanya sampai Terminal Tulungagung dan diserahkan ke polisi yang saat itu terlihat berjaga bersama tim terpadu dalam rangka Operasi Lilin Semeru 2017. "Petugas kami yang kemudian mengantar saudari RM ke rumahnya dan diserahkan ke orang tuanya," kata Suwarno.
Oleh karena itu, Suwarno berharap jika ada kerugian yang dialami RM agar dilaporkan secara resmi ke polisi. "Kuncinya korban harus melapor. Misalnya kalau memang dirugikan dan korban tidak mau cerita, polisi sulit untuk mengungkap," katanya.
Belum ada satupun pelaku diduga penculik yang diamankan polisi. Menurut Suwarno, penanganan kasus tersebut masih terkendala belum adanya laporan resmi dilakukan pihak keluarga korban.
"Selama ini keluarga RM hanya membuat pengaduan dan bukan laporan secara resmi," katanya. Kerabat RM mengaku belum mengetahui apa yang terjadi pada diri RM selama diculik.
Namun menurut sumber itu, telepon genggam milik RM hilang dibawa pelaku. "Selebihnya kondisinya belum tahu. Tapi dia baik-baik saja," kata sumber keluarga RM yang tak mau disebut namanya.
Lewat media sosial miliknya RM sempat mengunggah permohonan maaf. Sebab dirinya sudah membingungkan semua orang. Namun RM tidak menjelaskan apa yang terjadi dengan dirinya.
Remaja berwajah manis ini mengaku dibawa orang, namun dalam keadaan tidak sadarkan diri. "Digowo uwong keadaan tidak sadar (dibawa orang dalam keadaan tidak sadar)," tulisnya.