REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi tiga partai yang terdiri dari PAN, PKS, dan Gerindra menyatakan akan bersama-sama dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2018. Salah satu pengamat politik Pangi Chaniago menyatakan koalisi tersebut harus bekerja keras untuk bersaing dengan PDIP.
"Koalisi harus bekerja lebih keras. PDIP berencana mengusung Ganjar Pranowo yang elektabilitas serta popularitasnya sudah mencapai angka klimaks, bagus dan di angka aman," ujar Pangi saat dihubungi Republika, Rabu (27/12).
Pangi menjelaskan, sosok Ganjar Pranowo adalah sosok incumbent atau orang yang saat ini sedang menjabat sebagai kepala daerah. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri.
Dalam pendekatan terminologi politik ada sistem pemilihan yang lebih memberikan keuntungan kepada pejabat yang sedang memerintah. Maka sosok Ganjar posisinya sangat menguntungkan.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: status
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4249
"Figur yang bagus ditopang mesin partai yang merata basisnya ini akan menjadi berat bagi partai lain termasuk koalisi tiga partai yang akan mengusung Sudirman Said," ujar Pangi.
Menurut Pangi, siapapun yang diusung PDIP, meskipun tanpa Ganjar potensi kalahnya hampir tidak pernah ada. Jawa Tengah adalah lumbung suara elektoral PDIP.
Sementara itu, Sudirman said menurut Pangi belum bisa menjadi lawan yang sebanding untuk Ganjar. Tetapi, apakah nanti bisa menjadi sosok penyeimbang perlu dilihat lagi.
"Saya pikir agak berat, apalagi berbicara mengenai kuda hitam. Tapi sekali lagi tetap ada peluang untuk Sudirman Said tergantung dari pasangan wakilnya yang memiliki segmen pemilih yang berbeda dari beliau," lanjutnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research ini juga berpendapat, bahwa dengan bergantung pada mesin partai atau kekuatan sosok figur juga tidak cukup. Kedua hal ini harus saling mendukung dan melengkapi.