REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian berhasil menangkap ketua geng motor, Geng Jepang (Jembatan Mampang). Ketua geng tersebut berinisial H dan masih berusia 18 tahun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono membenarkan penangkapan ketua geng tersebut. "Inisial H, usia 18 tahun, ditangkap di Bogor dan tidak ada perlawanan," ujar Argo saat dikonfirmasi, Kamis (28/12).
Argo memaparkan kriminalitas yang terjadi oleh anggota geng ini adalah residu dari masalah-masalah sosial. Apalagi berdasarkan penelusuran kepolisian, geng motor ini kebanyakan adalah anak-anak di bawah umur.
Dengan tersangka yang masih di bawah umur, peran keluarga, sekolah, dan lingkungan juga diperlukan oleh pihak kepolisian. Kepolisian akan berkoordinasi dengan beberapa pemangku kebijakan dalam melakukan pemidanaannya.
"Pencegahannya seperti apa harus dirumuskan. Kemudian saat pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan anak, harus benar-benar dicek kembali. Dalam pembinaan setelah keluar harusnya sudah sadar," papar Argo.
Sebelumnya diberitakan, sebuah geng motor melakukan penjarahan terhadap beberapa toko yang ada di sepanjang Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Kejadian tersebut terjadi pada Ahad (24/12) sekitar pukul 04.30 WIB.
Kepolisian telah mengamankan 24 orang yang diduga sebagai pelaku di dua lokasi penangkapan, pertama 17 orang di kontrakan wilayah Pitara, Depok, dan sembilan lainnya di bengkel wilayah Mampang, Depok. Para pelaku ditangkap sekitar pukul 18.30 WIB pada hari yang sama.
Namun menurut keterangan kakak kandung Chandra, Lubay (32), jumlah pelaku bukan 24 orang, melainkan 24 motor dan berisi tiga orang dan berarti total yang menjarah toko pakaian itu berjumlah 72 orang.
Sementara, kepolisian menyebutkan telah menangkap 26 orang. Sebanyak 18 orang itu tidak terlibat. Lubay juga menyebutkan, saat melancarkan aksinya, mereka membawa senjata tajam berupa clurit.