REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pembangunan gedung baru oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang rencananya akan digunakan untuk Gedung Admisi sudah mencapai tahap akhir penyempurnaan. Hal tersebut disampaikan Rektor UMY Gunawan Budiyanto dalam agenda Commissioning Test dan juga peninjauan lapangan.
Gunawan mengatakan, gedung dengan konsep Green Building yang sudah direncanakan selama dua tahun tersebut diharapkan akan dapat beroperasi pada awal tahun depan, sebagai pusat kegiatan penerimaan mahasiswa baru (Penmaru) dan juga pusat informasi UMY bagi masyarakat. Konsep Green Building yang diterapkan pada gedung ini adalah gedung ramah lingkungan yang mampu menghemat penggunaan energi, ujarnya, Kamis (28/12)
Konsep Green yang digunakan untuk gedung ini adalah meminimalkan konsumsi energi, low cost energy building. Dengan memanfaatkan berbagai teknologi terbaru yang mampu menghemat energi seperti pendingin ruangan VRV (Variable Refrigerant Volume), lampu LED, dan juga penggunaan kaca dengan emisi rendah.
"Kita juga menerapkan sistem daur ulang untuk air limbah penggunaan air sehari-hari dari wastafel dan toilet," kata dia. Gunawan juga menyampaikan bahwa bangunan hijau Gedung Admisi ini nantinya akan diajukan ke Green Building Council untuk dinilai.
Gedung tersebut nanti akan dinilai mulai dari desain, pengerjaan konstruksi hingga seluruh proses pelaksanaan selesai. Targetnya adalah dapat meraih Greenship Platinum untuk bangunan baru. Ia pun optimistis untuk ini karena dalam proses pembangunan sudah sangat memperhatikan aspek hijau.
Bahkan limbah dari proses konstruksi sudah sangat minimal, sehingga pembangunan dilaksanakan dengan bersih.
Pimpinan proyek pembangunan gedung hijau Sri Atmaja P. Rosyidi menyebutkan bahwa Gedung Admisi ini sudah dilengkapi dengan fasilitas yang ramah terhadap masyarakat. "Lantai 1 dari gedung ini nantinya akan digunakan untuk pusat kegiatan penerimaan mahasiswa baru, kita menyediakan ruang tunggu yang luas untuk para orang tua calon mahasiswa. Disediakan juga ruang utilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung, seperti mesin fotokopi yang dapat digunakan," ujarnya.
Selain itu gedung juga menyediakan fasilitas yang ramah terhadap difabel seperti membuat jalur khusus untuk pengguna kursi roda dan menggunakan pintu otomatis yang dilengkapi sensor. Gedung ini juga menyediakan ruang ujian dan toilet yang khusus untuk yang membutuhkan.
"Gedung Admisi nantinya akan menjadi gedung pertama yang dilengkapi dengan ruang laktasi untuk ibu menyusui," papar Sri.
Pembangunan gedung sepenuhnya melibatkan sumber daya manusia yang berasal dari UMY seperti dosen-dosen dan juga mahasiswa. Disebutkan oleh Sri ada 17 mahasiswa yang ikut terlibat dalam proyek ini, baik untuk kerja praktik maupun sebagai tugas akhir.