REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Setelah Gunung Sinabung erupsi pada Rabu (27/12) sore, sejumlah desa di kabupaten Karo, Sumut, diselimuti abu vulkanik. Warga dibantu pihak berwenang masih melakukan bersih-bersih hingga sore ini, Kamis (28/12).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu mengatakan, pihaknya telah melakukan pembersihan di desa-desa yang terkena hujan abu vulkanik. Beberapa desa yang terpapar abu di antaranya Sukanalu, Kuta Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain.
"Semalam erupsi cukup besar dan hujan abunya mengenai beberapa desa sehingga banyak pertanian warga yang rusak dan jalan-jalan tertutup abu vulkanik," kata Martin, Kamis (28/12).
Martin mengatakan, pembersihan dilakukan dengan cara penyiraman di sejumlah titik, seperti rumah warga, lahan pertanian, sekolah, dan fasilitas umum lain yang terpapar abu. Penyiraman ini, lanjutnya, dilakukan BPBD bersama Dinas Pemadam Kebakaran Karo. Tak hanya itu, mereka juga membagikan masker kepada warga.
"Kami membersihkan abunya mulai dari kecamatan Naman Teran hingga Berastagi. Pembersihan tersebut dibantu oleh mobil Damkar," ujar dia.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo, Natanail Perangin-angin menambahkan, pasca hujan abu vulkanik, pihaknya langsung bergerak melakukan pembersihan pagi tadi. Hal ini dilakukan agar warga yang terdampak abu bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Kami langsung bergerak cepat untuk membersihkan abu-abu vulkanik agar aktivitas masyarakat tidak terganggu," kata Natanail.
Untuk diketahui, gunung Sinabung di kabupaten Karo, Sumut, kembali erupsi, Rabu (27/12) sekitar pukul 15.36 WIB. Meski tinggi kolom abu tidak bisa diukur karena tertutup kabut, namun erupsi kali ini terbilang cukup besar.
Erupsi disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke tenggara-timur dan 4.600 meter ke arah selatan-tenggara. Saat erupsi, angin bertiup ke timur-tenggara dan membawa material vulkanik ke arah Berastagi dan sekitarnya.
Lokasi wisata ini pun mendadak gelap karena tertutup abu vulkanik. Tak hanya itu, pascaerupsi, hujan mengguyur sebagian besar wilayah Berastagi sehingga menimbulkan hujan lumpur