REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ketaping Padangpariaman, Sumatra Barat memperkirakan hujan akan mengguyur beberapa daerah di provinsi itu pada malam pergantian tahun 2017 ke 2018.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada sore sampai dini hari tersebut disebabkan oleh potensi pembentukan pola-pola siklonik di Barat Mentawai," kata Kepala Seksi Informasi dan Observasi BMKG Ketaping, Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Kamis (28/12).
Penyebab lainnya, adanya pertemuan massa udara atau konvergensi di pesisir pantai barat Sumbar, di pole mode indeks pada nilai negatif berpotensi penambahan pasokan uap yang cukup besar khususnya wilayah Sumbar bagian barat.
Kemudian Indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) di Samudera Pasifik berpengaruh terhadap peningkatan hujan harian khususnya di Sumatera Barat bagian Timur. Secara umum wilayah Sumatra Barat cerah berawan pada pagi hingga siang hari, dan berpotensi hujan ringan hingga sedang pada sore sampai dini hari.
Potensi hujan itu, terjadi di Kota Padang, Kabupaten Solok, Kota Pariaman, Sawahlunto, Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Tanah Datar, Solok Selatan, Pasaman, Agam dan sekitarnya.
Tidak hanya hujan, namun juga angin dengan kecepatan 15 hingga 20 kilometer per jam tetapi tidak terjadi terus menerus. "Untuk suhu udara mulai dari 18 sampai 31 derajat celsius," ujarnya.
Masyarakat perlu berhati-hati terhadap perubahan cuaca mendadak dan mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, longsor, pohon tumbang terutama Kabupaten Solok tepatnya Lembah Gumanti, Kota Solok, Sawahlunto bagian Selatan, Sijunjung , Solok Selatan, Limapuluh Kota bagian Timur, Pasaman di Bonjol, Panti, Lubuk Sikaping, kata Budi.
Selanjutnya Pasaman Barat bagian Barat, Agam di Tiku, Malalak, Maninjau, Palupuh dan sekitarnya, Kota Padang bagian Barat, Bukit Gado-gado, Teluk Kabung, Lubuk Paraku, Kota Pariaman, Pesisir Selatan di Painan, Tarusan, Kambang, perbatasan Pesisir Selatan dan Padang, serta Mentawai di Siberut dan Sipora.
Ia mengimbau masyarakat agar mewaspadai hal tersebut dan selalu membawa jas hujan ketika berkendara. "Kami akan terus memperbaharui informasi kondisi atmosfer Sumbar," tambahnya.