REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid yang juga sebagai Ketua Tim Pilkada Pusat mengungkap Golkar menyerahkan kepada Dedi Mulyadi untuk lobi-lobi politik dengan Partai lain di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang. Nurdin menyebut calon di Jawa Barat masih sangat cair, kecuali pasangan yang diusung Gerindra, PKS dan PAN.
Golkar kata Nurdin, masih memungkinkan berkoalisi dengan PDIP, Partai Demokrat atau partai lain yang belum pasti menentukan calon seperti juga PKB. "Kita beri waktu sampai akhir bulan ini untuk melakukan lobi-lobi politik. Nanti sepenuhnya kita serahkan pada Pak Dedi apakah berpasangan dengan (calon) PDIP, apakah berpasangan dengan Deddy Mizwar," ujar Nurdin saat dihubungi pada Kamis (28/12).
Nurdin melanjutkan, Partai Golkar akan menyetujui apapun pilihan dari Dedi Mulyadi apakah akan berpasangan dengan Deddy Mizwar atau Anton Charliyan yang dimunculkan pertama kali dari PDIP. Menurutnya, dalam menentukan calon yang akan mendampingi Dedi Mulyadi, Golkar tidak menjadikan elektabilitas sebagai satu-satunya pertimbangan. Namun yang terpenting calon yang dipilih nantinya harus dapat bekerjasama dengan baik.
"Kalau elektabilitas itu pertimbangan ke sekian. Sekarang itu elektabilitas itu di awal dan di akhir belum tentu sama. Kita tak terlalu memperhatikan elektabilitas. Yang kita sangat perhatikan adalah apakah kandidat ini bisa bekerja sama dengan baik," katanya.
Namun demikian dari instrumen partai, Nurdin menilai Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat memiliki instrumen partai yang sangat bagus di Jawa Barat. Sehingga jika tiga partai ini berkoalisi, memiliki potensi untuk memenangkan Pilgub Jabar.
"Jalannya pemerintahan juga bagus, Karena Golkar, PDIP, Demokrat, menguasai lembaga legislatif sehingga terjadi stabilitas pemerintahan," kata Nurdin.
Karenanya, untuk mencapai koalisi tiga partai tersebut dimungkinkan untuk lobi-lobi politik antara pimpinan Parpol. "Ya betul-betul, dan bukan cuma dedi, kita juga lobi, jadi ketua umum juga melakukan lobi-lobi politik pada para ketum. Pada saatnya akan ada pertemuan khusus para ketum untuk memantapkan koalisi," ujarnya.