REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kian terbuka soal kriteria calon wakil gubernur (Cawagub) yang bakal diusung dalam pemilihan kepala daerah Jawa Tengah (Pilkada Jateng) 2018. Cawagub yang dimaksud bisa berasal dari internal maupun eksternal partai.
"Namun, dia harus memenuhi kriteria minim resistensi (penolakan) dari masyarakat dan paling ora sing pinter ngaji (red: paling tidak pandai mengaji), kata Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto di Semarang, Kamis (28/12).
Saat ini, jelasnya, untuk calon wakil gubernur yang diinginkan PDIP pada Pilkada Jawa Tengah adalah figur yang religius atau tokoh agama Islam. Bambang menjelaskan, alasannya bakal calon wakil gubernur yang merupakan tokoh agama Islam akan memberikan keuntungan tersendiri pada saat kampanye nanti.
"Apalagi kampanye Pilgub Jawa Tengah 2018 nanti,berlangsung bersamaan dengan bulan Ramadhan," tegasnya.
Terkait hal ini, Pengamat Komunikasi Politik FISIP Undip, Yulianto menyampaikan, pernyataan ketua DPD PDIP Jawa Tengah tentang figur pasangan Cagub dan Cawagub yang bisa mengaji dan memiliki akseptabilitas di kalangan umat Islam, semakin mengerucutkan spekulasi.
Dari kelima bakal calon gubernur PDIP yang sudah resmi mendaftar, maka Bupati Kudus dinilainya merupakan nama yang paling representatif dan ini sudah cukup diketahui publik.