Kamis 28 Dec 2017 19:58 WIB

Ada Konflik, Kuwait: GCC akan Terus Beroperasi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
 KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Foto: AP Photo/Hasan Jamali
KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) akan terus beroperasi dan melaksanakan tugasnya meskipun ada keretakan di antara beberapa negara Teluk. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait, Khaled al-Jarallah, pada Rabu (27/12).

Al-Jarallah mengatakan, Kuwait bertekad untuk melanjutkan perannya sebagai anggota aktif dewan tersebut. Negaranya juga akan mengadakan konferensi anggota parlemen yang akan mempertemukan legislator senior dari enam negara Teluk.

"Mekanisme kerja GCC tidak akan dibekukan atau terhambat, betapapun besarnya sengketa tersebut, hal itu harus dihindari. Sebuah terobosan akan tercapai suatu saat. Upaya mediasi tidak akan berhenti kata al-Jarallah, menurut kantor berita Kuwait, KUNA.

Menurut KUNA, juru bicara parlemen Kuwait Marzouq al-Ghanim mengatakan konferensi anggota parlemen akan berperan penting dalam memulihkan keadaan di tengah keretakan yang sedang berlangsung. Konferensi yang dijadwalkan pada 8 Januari itu, diperkirakan akan berlangsung di bawah naungan Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad Al Sabah.

Sheikh Sabah sebelumnya telah memperingatkan potensi keruntuhan GCC jika krisis terus berlanjut. Menurutnya struktur dewan beranggotakan enam negara tersebut harus berubah dalam waktu dekat untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

"Kami mungkin akan mengubah sistem GCC agar memiliki mekanisme baru untuk menghadapi tantangan dengan lebih baik," kata dia.

Saat ini krisis diplomatik di wilayah Teluk telah memasuki bulan ketujuh. Sejak Juni lalu, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Mesir telah memberlakukan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar, setelah menuduh negara itu mendukung terorisme.

Qatar telah membantah tuduhan tersebut dan balik menuduh negara-negara tetangganya itu tengah berusaha melanggar kedaulatan negaranya. Beberapa bulan lalu, KTT GCC ke-38 di Kuwait City dilaksakan dengan pemotongan satu hari.

Langkah tersebut dilakukan saat UEA mengumumkan mereka telah membentuk sebuah kemitraan ekonomi dan militer baru dengan Arab Saudi, terpisah dari GCC. GCC didirikan pada 1981 untuk mendorong kemitraan ekonomi, perdagangan, dan keamanan yang lebih dekat di Jazirah Arab.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement