Jumat 29 Dec 2017 04:44 WIB

Kabur dari Penjara Cina, Pembuat Film Asal Tibet Tiba di AS

Protes pembebasan Tibet oleh sejumlah biksu aktivis
Foto: Corbis/AP
Protes pembebasan Tibet oleh sejumlah biksu aktivis

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pembuat film asal Tibet, yang dipenjara di Cina karena membuat film tentang Olimpiade dan Tibet, melarikan diri dari China dan tiba di Amerika Serikat. Demikian kata kelompok pegiat yang meminta ia dibebaskan.

Dhondup Wangchen dijatuhi hukuman penjara enam tahun pada akhir 2009 di provinsi barat, Qinghai, setelah membuat film dokumenter. Film dengan pada umumnya warga Tibet memuji Dalai Lama dan mengeluh tentang bagaimana budaya mereka diinjak-injak.

Film berjudul "Leaving Fear Behind" itu menampilkan serangkaian wawancara dengan orang Tibet, yang berbicara tentang bagaimana mereka masih mencintai pemimpin kerohanian mereka yang diasingkan tersebut. Mereka juga menganggap Olimpiade Beijing 2008 tidak banyak membantu memperbaiki kehidupan mereka.

Film tersebut diperlihatkan secara rahasia kepada sekelompok kecil wartawan asing di Beijing selama Olimpiade 2008. Dalam pernyataan pada Rabu malam waktu Beijing, kelompok film untuk Tibet mengatakan Dhondup Wangchen tiba di San Francisco pada hari yang sama.

"Setelah bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya saya menikmati rasa aman dan bebas," kata pernyataan Wangchen seperti dikutip kelompok tersebut.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang memungkinkan saya membawa istri dan anak-anak saya di pelukan saya lagi,'' katanya. ''Namun, saya juga merasakan sakit karena meninggalkan negara saya, Tibet.''

Dia dibebaskan dari penjara pada Juni 2014 di ibu kota Provinsi Qinghai, Xining. Namun, menurut kelompok tersebut, tetap diawasi ketat pergerakannya dan komunikasi yang dipantau.

"Dhondup Wangchen berhasil menghindarkan dirinya dari pihak berwenang dan melarikan diri dari daerah asalnya di Tibet dan kemudian Republik Rakyat Cina secara bersamaan," tambahnya tanpa memberi rincian.

Kementerian Luar Negeri Cina tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar. Polisi Xining menolak berkomentar dan pemerintah provinsi Qinghai tidak menjawab telepon untuk dimintai keterangan.

Qinghai, yang berbatasan dengan Daerah Otonomi Tibet, adalah rumah bagi populasi etnis Tibet yang besar dan dianggap oleh banyak orang Tibet sebagai bagian dari wilayah besar Tibet. Provinsi tersebut juga merupakan tempat kelahiran pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan, Dalai Lama.

Terdapat protes menentang pemerintahan Cina di wilayah Tibet selama beberapa tahun belakangan, yang paling keras adalah pada 2008 menjelang Olimpiade Beijing.

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement