Kamis 28 Dec 2017 22:51 WIB

Arsul: Harusnya PPP, PKB dan Nasdem Kompak Pertahankan Emil

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi III DPR-RI, Arsul Sani di Gedung Nusantara II, Senin (16/10).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Anggota Komisi III DPR-RI, Arsul Sani di Gedung Nusantara II, Senin (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai sudah semestinya PPP, PKB dan Partai Nasdem kompak mempertahankan dukungan kepada Ridwan Kamil. Ia juga mengatakan, seharusnya Parpol pendukung segera menyepakati calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil.

Hal ini kata Arsul, menyusul telah ada dua poros yakni Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang didukung PAN, PKS dan Gerindra dan juga koalisi Golkar dan Partai Demokrat di Jabar. "Dengan telah dideklarasikan pasangan duo DM, Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar maka memang kemudian pilihannya bagi PPP, PKB, dan Nasdem harus kompak mempertahankan usungannya Kang Emil menyepakati siapa Cawagubnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/12).

Menurut Arsul, saat ini PPP masih terus berkomunikasi secara intensif dengan PKB dan NasDem. Ia berharap sebelum batas dimulainya pendaftaran calon di KPU setempat, sudah ada kesepakatan bersama. Sebab ia mengakui hingga kini belum ada kesepakatan di sosok cawagubnya. PPP masih bersikukuh agar calon wakil dari PPP yakni Uu Ruzhanul Ulum dan PKB pun meminta calon wakil dari kadernya.

"Sampai sekarang, sampai siang ini, ya belum ada yang secara bulat disepakati. Hanya Kang Uu memang, Nasdem tidak mempersoalkannya. Yang masih berkeberatan teman-teman PKB," kata Arsul.

Menurut Anggota Komisi III DPR tersebut, nama Uu memang menjadi salah satu kesepakatan awal PPP termasuk saat hendak mencalonkan Ridwan. Namun demikian, dinamika yang terjadi di Pilgub Jabar secara dinamis, membuat segala kemungkinan terjadi. Namun ia menegaskan saat ini dukungan ke Wali Kota Bandung tersebut belum berubah.

"Sampai sekarang sikap PPP belum berubah. Artinya PPP masih tetap mengusung Kang emil, hanya soal cawagubnya saja memang yang terus diupayakan. Kan masih ada waktu sampai 10 hari ke depan," ujar Arsul.

Sementara dihubungi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid mengatakan PKB masih akan mengevaluasi dukungan. Hal ini karena kecenderungan Ridwan memilih Uu sebagai calon wakilnya.

"Yang jelas PKB terkait dengan Pak RK ini kan dari awal juga untuk cawagubnya kalau bisa dirembuk oleh semuanya. kemarin kok keliatannya Pak RK ke Pak UU, tentu PKB nanti akan mengevaluasi," kata Jazilul.

Karenanya, ia mengungkap PKB juga bisa menarik dukungan jika nanti pembicaraan tidak menemukan keputusan yang tidak win win solution, utamanya terkait dengan posisi di cawagubnya.

"Waku itu Mas Huda atau Pak Maman memang, tetapi kan harus diuji di publik ngga ada masalah, baik Pak Maman Pak Uu jadi jelas mekanismenya untuk memutuskan siapa pendampingnya Pak RK, mekanisme untuk memutuskan itu berdasarkan hasil survey atau apa begitu, siapa yg cocok untuk mendampingi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement