Jumat 29 Dec 2017 00:45 WIB

Serangan Terhadap Masjid di Swedia Diselidiki Polisi

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Polisi menjaga masjid di Uppsala, Swedia.
Foto: EPA
Polisi menjaga masjid di Uppsala, Swedia.

REPUBLIKA.CO.ID,  STOCKHOLM -- Pihak kepolisian Swedia tengah menyelidiki sebuah serangan yang terjadi di sebuah masjid. Pejabat kepolisian mengatakan, serangan berupa sebuah bom rakitan yang didasari kejahatan berlatar kebencian.

Serangan itu terjadi di Pusat Kebudayaan Islam di Saffle, sebuah kota yang terletak pada 45 km barat daya dari Karsltad. Peristiwa itu telah meninggalkan bantalan berbentuk bola yang bersarang di dinding tengah ruang shalat.

Seperti disiarkan TV lokal Swedia STV, polisi dilaporkan telah menyelesaikan penyelidikan awal dan menangani kasus serangan itu sebagai bentuk kejahatan yang berlatar kebencian. Ketua Pusat Kebudayaan Islam tersebut, Abdihakem Adan, mengatakan bahwa akibat serangan itu jendela rusak dan dindingnya terkena bahan peledak yang diperkuat dengan peluru senjata.

Padahal, menurutnya, masjid itu selalu ramai dikunjungi oleh Muslim yang hendak melaksanakan shalat. "Rata-rata 100 orang datang ke masjid dan shalat setiap hari," kata Adan, dilansir dari Muslim News, Kamis (28/12).