REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang pengunjung yang hilang tenggelam di Pantai Cipatuguran, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi akhirnya ditemukan Kamis (28/12) malam. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan dievakuasi ke rumah sakit.
"Korban yang diketahui bernama Haykal (9) warga Jalan Duren Terusan 12 RT 01/08, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara jasadnya ditemukan sekitar 100 meter laut dari lokasi kejadian di Desa Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu pada pukul 22.00 WIB," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqie di Sukabumi, Jumat (29/12).
Almarhum Haykal yang tengah berlibur di rumah neneknya di Palabuhanratu berenang di Pantai Rawa Kalong di saat tim penjaga pantai lepas tugas atau sekitar pukul 17.30 WIB. Korban yang tidak bisa berenang terhempas gelombang laut dan tubuhnya terseret arus laut.
Petugas penjaga pantai dari Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi yang kebetulan saat itu masih bersiaga mencoba menolong korban. Namun, sayang jasad bocah ini tergulung dan terseret arus laut dan akhirnya hilang tenggelam.
Mendapat laporan adanya wisatawan yang menjadi korban kecelakaan laut, tim SAR gabungan dari beberapa lembaga seperti Basarnas, Satpolair Polres Sukabumi, Aksi Cepat Tanggap (ACT), nelayan dan SAR Daerah Kabupaten Sukabumi langsung melakukan pencarian.
Walaupun hari sudah malam dan warga pun ikut melakukan pencarian. Akhirnya jasad Haykal berhasil ditemuman dan langsung dilarikan ke ruang jenazah RSUD Palabuhanratu untuk dimandikan. Informasinya jasad korban langsung dibawa orang tuanya untuk disemayamkan dan dikebumikan di DKI Jakarta.
"Saat ditemukan kondisi korban tertelungkup dan di beberapa bagian tubuhnya terdapat luka lecet. Dengan ditemukannya jasad Haykal, maka operasi SAR ditutup," tambahnya.
Sementara, Kepala Divisi Operasional dan Latihan Balawista Kabupaten Sukabumi Asep Edom Saepulloh mengatakan korban berenang di lokasi bukan objek wisata dan di luar jam pengawasan tim life guard. Sebenarnya, ada anggotanya yang mencoba menyelamatkan tetapi gagal karena derasnya arus laut.
"Kami secara rutin memberikan imbauan kepada wisatawan agar tidak berenang di zona tidak aman dan di luar jam pengawasan petugas penjaga pantai," katanya