Jumat 29 Dec 2017 11:39 WIB

Riset I2: Setya Novanto Politisi Terpopuler Sepanjang 2017

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto tersenyum saat menunggu  persidangan di ruangan pengadilan  tindak pindana korupsi, Jakarta, Rabu (20/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto tersenyum saat menunggu persidangan di ruangan pengadilan tindak pindana korupsi, Jakarta, Rabu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politisi merupakan profesi yang paling banyak disorot media. Indonesia Indicator (I2), sebuah sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI) mencatat dari 100 nama yang paling banyak muncul pada 1.909 media daring di Indonesia selama 2017, sebanyak 39 di antaranya adalah politisi.

Mantan ketua umum DPP Golkar dan ketua DPR Setya Novanto tercatat menjadi figur terpegah atau terpopuler dan paling banyak diberitakan, yakni mencapai 82.787 berita. "Isu terbesar yang ditujukan kepada Setya Novanto adalah korupsi KTP elektronik, yang mendominasi hingga 54 persen dari seluruh pemberitaan mengenainya," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Jumat (29/12).

Posisi kedua politisi terpegah 2017, menurut Rustika, ditempati Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan 39.192 berita. Politisi terpegah ketiga diisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 30.701 berita. Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjungan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berada di posisi keempat politisi terpegah dengan 27.316 berita.

Sedangkan, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subiyanto berada di posisi kelima dengan 25.007 berita. Lima nama lainnya yang masuk dalam daftar 10 politisi terpegah 2017 antara lain; Ketua MPR Zulkifli Hasan dengan 22.104 berita, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan 21.072 berita, Fahri Hamzah 20.791 berita, Sylviana Murni 19.758 berita, serta Miryam S Haryani 16.832 berita.

"Dari 10 nama politisi terpegah, terdapat 2 nama yang tersangkut kasus korupsi, yakni Setya Novanto serta Miryam S Haryani. Figur lainnya lebih banyak dikaitkan dengan Pilkada DKI. Terdapat tiga nama ketua umum partai, yakni Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, serta Prabowo Subiyanto, serta dua kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI, yakni Agus Harimurti serta Sylviana Murni," ungkap Rustika.

10 Politisi Tervokal

Indonesia Indicator juga mencatat ada 10 politisi tervokal atau yang pernyataannya paling banyak dikuti media. Menurut Rustika, Fahri Hamzah menduduki posisi pertama sebagai figur politisi tervokal. Dari sebanyak 20.791 berita, terdapat 70.018 pernyataan Fahri yang dikutip media. 

"Ini berarti, rata-rata setiap satu pemberitaan media tentang Fahri Hamzah terdapat 3 pernyataannya dikutip media," kata Rustika. Politisi tervokal di media yang berada di posisi kedua adalah Fadli Zon dengan 68.101 pernyataan yang dikutip media.

"Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Fahri Hamzah dan Fadli Zon merupakan dua figur utama pembentuk opini publik dari barisan parpol oposisi," papar Rustika.

Politisi tervokal ketiga ditempati Ketua MPR Zulkifli Hasan dengan 60.051 pernyataan. Peringkat keempat ditempati Setya Novanto dengan 54.942 pernyataan. Susilo Bambang Yudhoyono tercatat sebagai politisi tervokal kelima dengan 32.971 pernyataan.

Posisi politisi tervokal keenam hingga sepuluh ditempati Hasto Kristiyanto dengan 30.339 pernyataan, Idrus Marham 30.302 pernyataan, Muhaimin Iskandar 22.083 pernyataan, Agus Harimurti Yudhoyono 21.657 pernyataan, serta Agus Hermanto 21.112 pernyataan. "Kesepuluh nama itu boleh dikatakan media darling, meskipun belum tentu mediagenic," kata Rustika.

10 Menteri Terpegah

Indonesia Indicator mencatat, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merupakan figur menteri yang paling banyak dicari media sepanjang 2017. Menurut Rustika, posisinya berada di urutan pertama dari 10 menteri lainnya, dengan jumlah berita mencapai 35.530.  

"Hal ini menarik, mengingat, meskipun secara keseluruhan pemberitaan ekonomi sebesar 11 persen, namun justru nama ini (Sri Mulyani) dianggap signifikan dalam kabinet Jokowi. Kebijakannya pada tax amnesty dan kebijakan fiskal moneter merupakan salah satu isu terbesar mengenainya," kata Rustika. Dalam sebulan, rata-rata pemberitaan Sri Mulyani sebanyak 3.123 berita, atau sekitar 104 berita per-hari. 

Beberapa figur berubah posisi dibandingkan tahun lalu. Pada 2016, nama Menteri Pariwisata Arief Yahya menduduki posisi pertama, sementara Sri Mulyani di posisi ke lima. Meski demikian, sentimen negatif yang ditujukan kepada Arief Yahya masih tak berubah, yakni 5,4 persen.

Tahun ini, Arief Yahya berada di posisi kedua sebagai menteri yang paling banyak diberitakan media dengan 35.011 berita. 

Peringkat ketiga ditempati Mendagri Tjahjo Kumolo dengan 32.745 berita. Posisi keempat ditempati Menko Polhukam Wiranto dengan 27.555 berita. Sedangkan posisi kelima ditempati Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan 26.965 berita.

Posisi kelima hingga keenam ditempati Khofifah Indar Parawansa 25.477 berita, Luhut Binsar pandjaitan 21.095 berita, Retno Marsudi 20.327 berita, Darmin Nasution 17.777 berita, dan Lukman Hakim Saifuddin dengan 17.192 berita.

"Beberapa nama yang hilang dari daftar 10 tokoh terpegah tahun lalu adalah Susi Pudjiastuti, Imam Nahrawi, Yasonna Laoly, serta Pramono Anung," ujar Rustika.

Menteri Tervokal

Berdasarkan hasil riset ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo merupakan figur yang paling banyak bersuara di media. Situasi menyangkut pilkada serentak berikut hiruk pikuknya, UU Ormas, adalah beberapa bagian di mana Tjahjo banyak dimintai pernyataannya. 

Sri Mulyani Indrawati berada di posisi ke dua – dalam hal jumlah pernyataan yang dikutip media. Disusul figur berikutnya: Arief Yahya, Wiranto, Budi Karya Sumadi, Khofifah Indar Parawansa, Luhut Panjaitan, Lukman Hakim, Retno Marsudi, serta Darmin Nasution.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement