REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengadakan pelatihan bagi 5.000 calon pekerja proyek pengembangan kilang minyak (Refinery Development Masterplan Program /RDMP) di Refenery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pelatihan tersebut dilaksanakan secara bertahap, di mana saat ini 30 lulusan SMK dan SMA dari enam kelurahan sekitar wilayah ring I Kilang Balikpapan, tengah mengikuti pelatihan welder (juru las) di Balai Latihan Kerja ( BLK) Balikapan. Agar terkoordinir dengan baik, kegiatan pelatihan akan direalisasikan melalui nota kesepahaman (MoU) antara Pertamina, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, tentang Kerja Sama Program Pelatihan Calon Tenaga Kerja Proyek Perluasan Kilang Minyak Pertamina Balikpapan yang di Balikapan, Kalimantan Timur.
Region Manager Communication and CSR Kalimantan, Yudi Nugraha menyatakan pelatihan tersebut difokuskan bagi masyarakat di sekitar area proyek yang akan dilatih dalam tiga bidang khusus yang relevan. "Para calon pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar area proyek akan dilatih dengan bidang khusus yang relevan dengan proyek yakni terkait penerapan Health, Safety, Security and Environment (HSSE), pendukung proyek seperti welder dan yang terkait dengan keahlian instrumen," katanya seperti dalam siaran pers yang diterima, Jumat (29/12).
Total kebutuhan tenaga kerja proyek RDMP Balikpapan mencapai 25 ribu orang yang terdiri atas tenaga kerja pendukung seperti tenaga angkat, tenaga gali, supir, OB, dan cleaning service sebanyak 10 ribu orang dan kebutuhan tenaga kerja terlatih sebanyak 15 ribu orang.
Dari kebutuhan tenaga kerja terlatih itu, sebanyak 5.000 di antaranya dididik Pertamina dan 10 ribu lainnya dipasok oleh kontraktor yang mengerjakan pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC).
Pertamina membagi program pelatihan menjadi tiga kelompok yakni tenaga HSSE seperti safetyman, safety inspector, dan first aider dengan durasi pelatihan selama enam hari. Kelompok kedua adalah tenaga terlatih bersertifikasi seperti welder, rigger, pipe filter, dan scaffolder dengan durasi pelatihan selama 60 hari. Serta, kelompok ketiga adalah tenaga terlatih bidang khusus seperti intrumentation, electrical, structure/piping, dan civil/building selama 12 hari.
Yudi menambahkan pelatihan keahlian yang didapat dapat menjadi bekal berharga bagi penerima manfaat, bahkan setelah proyek RDMP Pertamina selesai. Sebab mereka sudah menjadi tenaga kerja siap pakai bersertifikat.
Pelatihan dapat menggunakan fasilitas di lima balai latihan kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan di Kaltim dan bisa pula ditambah BLK di wilayah Kalimantan lainnya. Total BLK di Kalimantan ada 35 unit. Lima BLK di Kaltim berkapasitas 6.300 orang per tahun yang berlokasi di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang. Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Paser.
Kepala BLK Balikpapan Suhartono menyatakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini BLK yang dipimpinnya sedang melatih 30 calon pekerja proyek yang sudah memasuki pelatihan selama 10 hari. "Pelatihan akan kami fokuskan pada praktek karena kebutuhan tenaga kerja proyek yang siap turun ke lapangan. Perbandingannya 80 persen praktek, 20 persen teori," ujarnya.
Setelah RDMP, kapasitas pengolahan Refinery Unit (RU) V Balikpapan akan bertambah 100 ribu barel minyak mentah per hari atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. RDMP Balikpapan juga akan menambah produksi gasoline hingga 38 persen atau 100 ribu barel per hari yang sekaligus mengurangi impor hingga 20 persen.
Selain itu, produk Solar bertambah 23 persen atau 30 ribu barel per hari yang sekaligus mengurangi porsi impor 17 persen, Liquefied Petroleum Gas (LPG) bertambah hingga 800 persen atau 930 ribu ton per hari, dan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.
Tidak kalah penting, proyek tersebut akan memberikan lapangan pekerjaan pada saat proyek sebanyak 25 ribu pekerja dan sekitar 2.500 orang setelah beroperasi. Selanjutnya, proyek akan memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang positf bagi pemerintah dan ekonomi masyarakat berupa peningkatan GDP hingga 1,6 miliar dolar Amerika Serikat. Proyek RDMP Balikpapan akan berjalan selama 43 bulan dengan tahapan pada Desember 2017 adalah penyelesaian FEED. FEED adalah studi teknik dasar yang dilakukan setelah menyelesaikan studi kelayakan.
RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang akan dijalankan Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan RDMP dan dua proyek pembangunan baru (grass root refinery/GRR).