REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Soenarjo mengungkapkan adanya delapan anggota DPRD Jatim yang sudah menyiapkan diri terlibat dalam Pilkada Serentak 2018. Maka dari itu, Soenarjo berharap, para anggota DPRD Jatim tersebut segera mengajukan surat pengunduran diri, mengingat pendaftaran calon kepala daerah 2018 kepada KPUD semakin dekat.

Terlebih, aturan yang ada sudah menegaskan, jika ada anggota legislatif yang maju di Pilkada Serentak, maka diwajibkan mengundurkan diri dari keanggotaannya. Soenarjo mengharapkan pengajuan surat pengunduran diri dipercepat karena prosesnya memakan waktu yang cukup panjang.

"Kalau memang sudah pasti maju pilkada, sebaiknya segera mengajukan surat pengunduran diri. Sebab sesuai jadwal proses pendaftaran di KPU dilaksanakan pada 8 Januari mendatang. Lebih cepat tentu lebih baik sebab prosesnya memakan waktu yang cukup lama," kata Soenarjo di Surabaya, Jumat (29/12).

Kesemua anggota DPRD Jatim yang harus mengundurkan diri karena akan mengikuti Pilkada Serentak 2018 terdiri atas tiga orang dari Fraksi PKB. Yakni Thoriqul Haq sebagai Cabup Lumajang, Badrut Tamam Cabup Pamekasan, dan Chusainuddin Cabup Tulungagung.

Kemudian dari Fraksi PPP ada nama Rofik yang merupakan Cabup Lumajang. Ada juga dari Fraksi PKS Yusuf Rohana yang menjadi Cabup Madiun, dari Fraksi Demokrat Hisan Cabup Sampang, dari Fraksi PAN Agus Maimun Cawabup Bojonegoro, dan terakhir dari Fraksi Golkar Muhammad Muafi, yang menjadi Cabup Sampang.

Anggota Fraksi PKS DPRD Jatim, Irwan setiawan membenarkan ketua Fraksinya Yusuf Rohana akan maju di Pilkada Kabupaten Madiun. Maka, lanjut Irwan, dalam waktu dekat, surat pengunduran diri Yusuf Rohana akan disampaikan kepada pimpinan. "Sesuai aturan yang berlaku, dia diharuskan mundur dari anggota DPRD Jatim. Insya Allah dalam waktu dekat surat pengajuan pengunduran diri akan kami sampaikan ke pimpinan DPRD Jatim," ujar Irwan Setiawan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika